Menteri Luar Negeri Korea Utara, Sabtu (29/9) mengatakan pemerintahnya tidak akan melakukan denuklirisasi sebelum pihaknya punya kepercayaan terhadap Amerika.
“Tanpa disertai rasa percaya terhadap Amerika, tidak akan ada keyakinan dalam keamanan dalam negeri kami, dan dalam situasi seperti itu tidak mungkin kami akan melakukan pelucutan secara unilateral,” kata Ri Yong Ho dihadapan sidang Majelis Umum PBB.
“Komitmen pemerintah Korea Utara pada denuklirisasi solid, dan itu hanya dimungkinkan apabila Amerika mengamankan rasa percaya kami terhadap Amerika,” kata Menlu Ri Yong Ho.
Katanya, kurangnya rasa percaya dari pihak Washington menyebabkan diskusi denuklirisasi macet sejak KTT bersejarah di Singapura pada Juni antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Kim Jong-un.
Ri memperingatkan kalau kedua negara terus menyimpan rasa tidak percaya, pernyataan bersama dalam KTT Singapura akan menderita nasib yang sama seperti kegagalan persetujuan sebelumnya di antara kedua negara.
Dia mencatat, Pyongyang sudah membuat langkah-langkah niat baik yang signifikan, termasuk menghentikan uji misil balistik nuklir dan antar-benua, serta melucuti lokasi uji nuklir Punggye-ri. Tetapi tidak ada tanggapan sesuai dan berimbang dari Washington.
Menlu Ri Yong Ho mengatakan sanksi terhadap pemerintahnya hanya akan memperdalam ketidakpercayaan ini.
“Persepsi bahwa sanksi akan menyebabkan kami bertekuk lutut hanyalah mimpi dan mencerminkan ketidaktahuan tentang kami,” katanya menegaskan. [jm]