Pemimpin Kora Utara Kim Jong Un menyerukan perluasan produksi peluncur roket, suatu langkah yang katanya diperlukan untuk “konfrontasi militer” dengan Korea Selatan dan AS, kata media pemerintah, Jumat (5/1).
Pernyataan Kim itu muncul hanya beberapa jam setelah Washington mengatakan Korea Utara telah memberi Rusia rudal balistik dan peluncur yang baru-baru ini digunakan Rusia dalam serangannya terhadap kota-kota di Ukraina.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA memperlihatkan foto-foto Kim dan putranya, Ju Ae, mengunjungi pabrik kendaraan pengangkut peluncur, di mana ia menyerukan “gerakan dinamis untuk meningkatkan produksi” senjata.
AS dan Korea Selatan menuduh Korea Utara memasok Rusia dengan peralatan militer sebagai imbalan atas bantuan teknis Rusia dalam memajukan kemampuan militer Korea Utara. Pyongyang telah membantah tuduhan tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan hari Kamis bahwa AS memiliki informasi bahwa Rusia menggunakan peluncur rudal dan rudal balistik yang dipasok Korea Utara dalam serangan-serangannya terhadap Ukraina dalam sepekan terakhir.
Sementara itu, Ukraina, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat memastikan bahwa Rusia telah menggunakan rudal Korea Utara untuk menyerangnya setelah Amerika menuduh Rusia menggunakan rudal-rudal dan peluncur-peluncur yang disediakan oleh Pyongyang.
“Sejauh ini, kami tidak memiliki informasi bahwa rudal-rudal semacam itu telah digunakan. Amerika Serikat telah membuat pernyataan mengenai hal tersebut. Jadi para ahli akan mempelajari puing-puingnya, dan kemudian kami dapat mengatakan apakah faktanya demikian atau tidak. Saya belum dapat memastikannya," kata juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ignat kepada media pemerintah. [uh/ka]
Forum