Tautan-tautan Akses

Korut Peringatkan Risiko Perang Tidak Disengaja dari Latihan Militer AS-Korsel


Tank K1A2 milik militer Korea Selatan melepaskan tembakan dalam latihan menembak di Pocheon, Korea Selatan, sebagai bagian dari latihan militer gabungan tahunan AS-Korsel Freedom Shield pada 14 Maret 2024. (Foto: Jung Yeon-je/Pool via AP)
Tank K1A2 milik militer Korea Selatan melepaskan tembakan dalam latihan menembak di Pocheon, Korea Selatan, sebagai bagian dari latihan militer gabungan tahunan AS-Korsel Freedom Shield pada 14 Maret 2024. (Foto: Jung Yeon-je/Pool via AP)

Dalam pernyataannya pada hari Senin, kementerian luar negeri Korea Utara menjuluki latihan tersebut sebagai "latihan perang yang agresif dan konfrontatif."

Korea Utara pada hari Senin (10/3) mengecam latihan militer gabungan Amerika Serikat-Korea Selatan sebagai "tindakan provokatif," memperingatkan bahaya memicu perang dengan "satu tembakan tidak sengaja," beberapa hari setelah angkatan udara Seoul secara keliru mengebom sebuah desa di wilayahnya sendiri.

"Ini adalah tindakan provokatif berbahaya yang memicu situasi akut di Semenanjung Korea, yang dapat memicu konflik fisik antara kedua belah pihak melalui satu tembakan tidak sengaja," kata kementerian luar negeri Pyongyang, seperti dikutip oleh media pemerintah.

Latihan gabungan AS-Korea Selatan "Freedom Shield 2025" dimulai pada Senin (10/3), dan akan melibatkan "pelatihan langsung, virtual, dan berbasis lapangan," menurut pernyataan AS.

Latihan akan berlangsung hingga 21 Maret, kata pernyataan itu.

Kerja sama militer antara Seoul dan Washington kerap mengundang kecaman dari Pyongyang, di mana pemerintah Korea Utara melihat tindakan tersebut sebagai persiapan untuk invasi, dan sering melakukan uji coba rudal sebagai tanggapan.

Latihan terbaru ini dilakukan setelah dua jet tempur Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di sebuah desa selama latihan gabungan dengan pasukan AS pada tanggal 6 Maret.

Lima belas orang, termasuk warga sipil dan personel militer, terluka dalam insiden tersebut, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan.

Hubungan antara Pyongyang dan Seoul telah berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Korea Utara meluncurkan serangkaian rudal balistik tahun lalu yang melanggar sanksi PBB.

Kedua Korea secara teknis masih berperang sejak konflik mereka tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Amerika Serikat menempatkan puluhan ribu tentara di Korea Selatan, sebagian untuk melindungi Seoul dari Pyongyang.

Latihan Freedom Shield berskala besar adalah salah satu latihan gabungan tahunan terbesar sekutu.

Dalam pernyataannya pada hari Senin, kementerian luar negeri Korea Utara menjuluki latihan tersebut sebagai "latihan perang yang agresif dan konfrontatif."

Minggu lalu, Pyongyang mengecam Amerika Serikat melakukan "provokasi politik dan militer" dengan kunjungan sebuah kapal induk Angkatan Laut AS ke pelabuhan Busan di Korea Selatan. [ab/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG