Tautan-tautan Akses

Korsel: Yang Diuji Coba Korut Ternyata Bukan ‘Rudal Monster’ 


Rudal balistik antarbenua (ICBM) "Hwasong-17" pada kendaraan peluncurannya dalam foto tak bertanggal yang dirilis 25 Maret 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. (KCNA via REUTERS)
Rudal balistik antarbenua (ICBM) "Hwasong-17" pada kendaraan peluncurannya dalam foto tak bertanggal yang dirilis 25 Maret 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. (KCNA via REUTERS)

Rudal jarak jauh yang diluncurkan Korea Utara pekan lalu kemungkinan besar adalah yang sebelumnya diuji coba tahun 2017, bukan rudal balistik antarbenua (ICBM) jenis baru seperti yang diklaim Korea Utara, kata militer Korea Selatan.

Rudal yang digunakan dalam uji coba 24 Maret kemungkinan besar adalah versi modifikasi ICBM Hwasong-15, bukan Hwasong-17 yang lebih besar, kata seorang juru bicara militer Korea Selatan kepada VOA, Selasa.

Meskipun Korea Utara menguji coba rudal yang berukuran lebih kecil, ini mungkin masih mewakili perbaikan teknologinya. Para pejabat Jepang dan Korea Selatan menyatakan rudal itu terbang lebih jauh dan lebih tinggi daripada ICBM yang diluncurkan sebelumnya oleh Korea Utara.

Televisi pemerintah Korea Utara pekan lalu merilis cuplikan rekaman video pemimpin Kim Jong Un yang secara pribadi sedang mengarahkan apa yang diklaimnya sebagai peluncuran terbaru. Video itu mencakup klip-klip gerak lambat dan suntingan mencolok Kim, yang mengenakan jaket kulit hitam dan kaca mata hitam.

Cuplikan rekaman itu segera menjadi viral. Para pemberi komentar di internet menyebut Kim tampak meniru Maverick, tokoh utama dalam film Hollywood produksi tahun 1986, Top Gun.

Juga hampir sama cepatnya, para pakar pertahanan menunjukkan ketidakkonsistenan dalam video itu, dengan mengatakan cuplikan itu tampaknya berasal dari rekaman uji coba Hwasong-17 pada 16 Maret. Rudal itu meledak tidak lama setelah diluncurkan.

Korea Utara telah merekayasa rekaman uji coba rudal sebelumnya. Negara itu juga mengklaim telah berhasil meluncurkan satelit ke orbit pada berbagai kesempatan sementara pernyataan pihak asing mengisyaratkan satelit-satelit itu jatuh ke lautan.

Namun, pengelabuan peluncuran yang terbaru ini bisa dikatakan sebagai tindakan Korea Utara yang paling berani. Rudal itu diluncurkan dari bandara internasional utama Korea Utara di dekat Pyongyang. Media pemerintah Korea Utara menggembar-gemborkannya sebagai uji coba yang sukses, bahkan memposting foto-foto Kim yang berpose bersama ratusan pejabat pertahanan yang berpartisipasi dalam peluncuran itu.

Belum jelas mengapa Korea Utara merasa perlu berbohong mengenai rudal yang diujicobanya. Meskipun Hwasong-17 berukuran lebih besar, Hwasong-15 saja dapat mencapai daratan Amerika Serikat, demikian disimpulkan para pejabat AS setelah peluncuran pertama rudal itu pada November 2017.

Para analis pertahanan menyatakan Hwasong-17 menawarkan sejumlah kelebihan, seperti ukurannya yang lebih besar, yang memungkinkannya membawa banyak hulu ledak, mempersulit pencegatannya oleh sistem pertahanan rudal AS.

Ukuran Hwasong-17 yang mengesankan, yang dijuluki beberapa pakar sebagai “rudal monster”, juga mungkin menarik para propagandis Korea Utara yang memproduksi rekaman peluncuran di televisi pemerintah yang dramatis pada pekan lalu. Namun, rekaman berdurasi 15 menit itu juga membantu mengungkapkan pengelabuan yang dilakukan Korea Utara. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG