Korea Selatan telah menyatakan keprihatinan bahwa Rusia dan Korea Utara membahas kerja sama militer dalam pertemuan kedua pemimpin mereka, sementara Seoul memantau dengan cermat kemungkinan latihan militer gabungan antara Pyongyang dan Moskow.
Para pejabat mengatakan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan menggunakan pidatonya minggu depan di Majelis Umum PBB untuk menekankan keprihatinan besar atas kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia.
“Meskipun ada peringatan berulang kali dari komunitas internasional, saya sangat prihatin dan menyesalkan bahwa KTT Korea Utara-Rusia telah membahas masalah kerja sama militer, termasuk pengembangan satelit,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Lim Soo-suk kepada para wartawan pada hari Kamis (14/9).
Seoul sedang mengupayakan pertemuan dengan diplomat Rusia, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengadakan pembicaraan di pelabuhan antariksa paling modern Rusia, Kosmodrom Vostochny.
Putin telah menerima undangan dari Kim untuk mengunjungi Korea Utara, menurut media pemerintah Pyongyang. “Kami terus berkomunikasi antara Korea Selatan dan Rusia,” kata Lim, yang memperingatkan kerja sama militer Rusia-Korea Utara akan membawa “dampak negatif” pada hubungan bilateral antara Moskow dan Seoul.
Resolusi PBB, yang disahkan dengan dukungan Rusia, melarang kerja sama ilmiah dan teknis apa pun dengan Korea Utara. Larangan ini mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, serta rancang bangun dan teknologi antariksa dan kedirgantaraan. [lt/ab]
Terkait
Paling Populer
1
Forum