Korea Selatan mengadakan pertemuan keamanan darurat dan mendesak Korea Utara untuk mempertahankan perjanjian rekonsiliasi. Itu disampaikan beberapa jam setelah Korut mengancam akan menghancurkan sebuah kantor perwakilan dan mengambil langkah militer terhadap saingannya itu.
Ada kekhawatiran bahwa Korut mungkin akan melakukan provokasi guna memperkuat persatuan internal dan merebut konsesi di luar negeri sementara perundingan nuklir dengan AS tetap buntu.
Para pengamat mengatakan Korut sangat memerlukan pelonggaran sanksi setelah dijatuhi sanksi-sanksi berat oleh AS dan pandemi virus corona.
Korut menuduh Korsel gagal mencegah para aktivisnya menyebarkan selebaran propaganda ke seberang perbatasan.
Namun, para pakar mengatakan Korut sangat frustasi karena Korsel tidak melakukan upaya yang cukup untuk menghidupkan kembali proyek-proyek ekonomi bersama yang menguntungkan. [vm/pp]