Korea Selatan akan menetapkan kebijakan pendanaan sebesar US$34 miliar atau sekitar Rp560 triliun untuk memberikan dukungan finansial kepada perusahaan domestik yang terlibat dalam teknologi strategis seperti cip dan mobil, di tengah meningkatnya persaingan global dan proteksionisme, kata pemerintah negara itu pada Rabu (5/3).
“Persaingan dalam industri strategis tingkat lanjut telah muncul sebagai inti dari keamanan ekonomi nasional di tengah meningkatnya ketidakpastian eksternal di bawah pemerintahan baru AS,” kata pemerintah Korsel, yang menyebut situasi tersebut sebagai “perang tanpa asap senjata”.
Sejak kembali menjabat pada Januari, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memulai serangkaian ancaman tarif yang menargetkan mitra dagang utama dan berbagai industri, seperti cip, mobil, dan biofarmasi.
Dana setara 50 triliun won, atau setara dengan $34,37 miliar, dari Bank Pembangunan Korea yang dikelola negara itu akan ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan di industri strategis nasional dalam bentuk pinjaman murah dan investasi lainnya selama lima tahun ke depan.
Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir telah menetapkan 12 industri sebagai “teknologi strategis nasional” dengan dukungan dan perlindungan finansial yang ditargetkan untuk menanggapi peningkatan persaingan global dan fragmentasi rantai pasokan.
Industri-industri tersebut meliputi semikonduktor, mobilitas masa depan, baterai isi ulang, biofarmasi, kedirgantaraan, kecerdasan buatan, dan lain-lain.
Paket dukungan finansial yang disiapkan khusus untuk industri semikonduktor tahun lalu juga akan diintegrasikan ke dalam dana tersebut. [ns/uh]
Forum