Korea Selatan telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya terhadap penyakit virus korona ke tingkat tertinggi dan Presiden Moon Jae-in mendesak para pejabat agar tidak ragu-ragu mengambil “langkah-langkah kuat yang belum pernah dilakukan sebelumnya” untuk mengatasi wabah tersebut.
Sementara beberapa penderita baru dilaporkan hari Minggu (23/2), Presiden Moon mengatakan, “Beberapa hari ke depan akan sangat penting,” menyusul pertemuan pemerintah tentang virus tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan mengatakan dari 123 penderita baru yang dilaporkan hari Minggu, 113 penderita berada di Daegu, kota terbesar keempat di Korea Selatan, dan daerah sekitarnya. Di Korea Selatan kini terdapat 556 orang yang dilaporkan terjangkit virus korona.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional pada hari Sabtu, Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun mengatakan bahwa virus Korona di negaranya telah memasuki “tahap yang lebih serius.”
Di samping di kapal pesiar Diamond Princess yang merapat di pelabuhan Yokohama, Jepang, di Korea Selatan terdapat infeksi terbanyak di luar China.
China melaporkan 648 infeksi baru pada hari Minggu, sehingga jumlah penderita keseluruhan menjadi 76.936. Dikatakan 97 orang lagi tewas, sehingga meningkatkan jumlah korban tewas di negara itu menjadi 2.442.
Di luar China, lebih dari 1.200 orang telah terinfeksi virus itu dan belasan penderita meninggal.
Turki Tutup Sementara Perbatasannya dengan Iran
Sementara itu, Turki hari Minggu (23/2) mengumumkan ‘menutup sementara’ perbatasannya dengan Iran karena bertambahnya keprihatinan atas lonjakan infeksi virus korona di Iran.
Kepada sejumlah wartawan, Fahrettin Koca Menteri Kesehatan Turki menjelaskan, “Kami putuskan untuk menutup sementara perbatasan darat mengingat bertambahnya jumlah kasus virus korona di negara tetangga, Iran.”
Fahrettin juga menambahkan penerbangan dari Iran ke Turki juga akan dihentikan mulai pukul 8 malam hari Minggu namun keberangkatan ke Iran tetap dilanjutkan.
Iran mengkonfirmasi delapan kematian baru akibat virus korona hari Minggu, jumlah kematian tertinggi dari negara mana pun di luar Tiongkok. Koca menyatakan Turki "terkejut" dengan peningkatan jumlah kasus tersebut dan terpaksa mengambil sejumlah tindakan setelah berbicara dengan pihak berwenang Iran.
Belum ada laporan tentang infeksi virus korona yang dikonfirmasi di Turki. Koca mengatakan, lima orang yang dicurigai dan dirawat di provinsi Van di perbatasan Iran dinyatakan tidak terkena virus tersebut. [lt/ii]