Perkelahian antar geng di dalam penjara di kota pantai Guayaquil, menewaskan sedikitya 30 narapidana dan melukai 47 lainnya.
Kepolisian Nasional Ekuador membagikan rekaman beberapa senjata dan paket narkoba yang disita dalam upaya merebut kembali kendali atas penjara itu.
Komandan Polisi Fausto Buenano mengatakan kepada wartawan bahwa selama operasi itu, para petugas telah bertindak dengan “senjata yang tidak mematikan.”
“Setelah berhasil menguasai keadaan dan memberi tanggapan terhadap kejadian di dalam penjara kemarin, kami menghitung ada 30 narapidana meninggal, 47 luka-luka yang semuanya segera dirawat oleh petugas medis Kementerian Kesehatan. Kepolisian Nasional telah memasuki lokasi dan kini menguasai bagian penjara 1, 3 dan 5 di mana terdapat banyak korban tewas,” ujar Fausto.
Aksi kekerasan yang melibatkan tembakan senjata api, tikaman pisau dan ledakan itu disebabkan karena perselisihan antara geng penjara “Los Lobos” dan “Los Choneros.”
Gambar-gambar televisi menunjukkan bagaimana sebagian narapidana melepaskan tembakan dari jendela penjara di tengah asap dan ledakan senjata pik juga bahan peledak.
Pemerintah negara bagian Guayas memasang foto-foto di Twitter yang menunjukkan enam tukang masak dievakuasi dari salah satu sayap penjara itu.
Juli lalu Presiden Guillermo Lasso menyatakan status darurat dalam sistem penjara Ekuador, pasca terjadinya beberapa aksi kekerasan yang mengakibatkan lebih dari 100 narapidana tewas terbunuh.
Hari paling berdarah terjadi pada Februari lalu, ketika 79 narapidana tewas dalam kerusuhan serentak di tiga penjara di negara itu. [em/jm]