JAKARTA —
Seorang perempuan Indonesia berumur 31 tahun meninggal dunia karena flu burung, menambah jumlah korban tewas karena penyakit ini menjadi 163, menurut Kementerian Kesehatan pada Senin (18/11).
Ibu rumah tangga dari Bekasi Timur itu meninggal minggu lalu karena virus flu burung H5N1, menurut laman Kementerian.
Sebuah investigasi dari Kementerian tersebut menemukan bahwa perempuan itu, yang pertama menghadapi gejala-gejala demam dan mual pada 1 November, diperkirakan melakukan kontak dengan unggas di sekitar rumahnya.
Perempuan tersebut meninggal pada 11 November saat hendak dipindahkan ke rumah sakit khusus yang menangani flu burung.
Ia merupakan korban tewas ketiga di Indonesia tahun ini akibat virus tersebut. Dua korban pertama adalah anak laki-laki berusia dua tahun dan pria berusia 28 tahun, yang meninggal pada Juni dan September tahun ini di Bekasi.
Sebanyak 195 orang telah sakit akibat flu burung di Indonesia sejak 2005. Flu burung biasanya meningkat pada musim yang lebih dingin.
Di seluruh dunia sduah ada 646 kasus H5N1 yang sudah dikonfirmasi sejak 2003, 60 persen diantaranya fatal. (AP)
Ibu rumah tangga dari Bekasi Timur itu meninggal minggu lalu karena virus flu burung H5N1, menurut laman Kementerian.
Sebuah investigasi dari Kementerian tersebut menemukan bahwa perempuan itu, yang pertama menghadapi gejala-gejala demam dan mual pada 1 November, diperkirakan melakukan kontak dengan unggas di sekitar rumahnya.
Perempuan tersebut meninggal pada 11 November saat hendak dipindahkan ke rumah sakit khusus yang menangani flu burung.
Ia merupakan korban tewas ketiga di Indonesia tahun ini akibat virus tersebut. Dua korban pertama adalah anak laki-laki berusia dua tahun dan pria berusia 28 tahun, yang meninggal pada Juni dan September tahun ini di Bekasi.
Sebanyak 195 orang telah sakit akibat flu burung di Indonesia sejak 2005. Flu burung biasanya meningkat pada musim yang lebih dingin.
Di seluruh dunia sduah ada 646 kasus H5N1 yang sudah dikonfirmasi sejak 2003, 60 persen diantaranya fatal. (AP)