Tautan-tautan Akses

Korban Corona Lampaui 5.000 Orang, Wali Kota LA Desak Penggunaan Masker


Seorang pejalan kaki mengenakan masker di Koreatown, Los Angeles, 21 Maret 2020. (Foto: dok).
Seorang pejalan kaki mengenakan masker di Koreatown, Los Angeles, 21 Maret 2020. (Foto: dok).

Sementara AS melampaui angka 5.000 kematian akibat virus corona, wali kota Los Angeles mendesak masyarakat di kota terbesar kedua di AS ini agar mengenakan masker di tempat umum.

Wali Kota Los Angeles, Eric Garcetti. (Foto: courtesy)
Wali Kota Los Angeles, Eric Garcetti. (Foto: courtesy)

Eric Garcetti mengatakan masyarakat tidak boleh menggunakan masker untuk keperluan medis yang kini yang jarang yang dibutuhkan para profesional kesehatan. Tetapi ia mengatakan penggunaan masker dari bahan kain dapat mengurangi penularan virus.

Para pejabat kesehatan federal AS sejauh ini tidak merekomendasikan orang mengenakan masker.

Garcetti juga mengatakan mengenakan masker bukannya suatu undangan agar orang-orang “mendadak dapat keluar semua,” dan menyatakan mereka harus tetap tinggal di rumah kecuali untuk keperluan penting seperti berbelanja makanan.

Di seluruh dunia, jumlah kasus virus corona hampir melewati 1 juta dengan 50 ribu kematian.

Dirjen Organisasi Kesehatan Sedunia WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ia sangat prihatin dengan eskalasi wabah yang pesat.

Ia juga menyoroti keprihatinan mengenai tekanan tambahan yang dirasakan kaum miskin dan kelompok paling rentan di daerah-daerah yang dikenai perintah lockdown dan menyerukan bantuan untuk negara-negara berkembang yang mungkin tidak memiliki sumber daya untuk meningkatkan program-program kesejahteraan sosial.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS CDC, Rabu (1/4) memperingatkan bahwa siapapun dapat menjadi pembawa virus corona bahkan ketika mereka tidak menunjukkan gejala-gejala terjangkit.

CDC menegaskan suatu penelitian dari Singapura yang menyatakan 10 persen kasus baru ditularkan oleh orang-orang yang tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. CDC menyatakan penelitian itu menegaskan perlunya melakukan social distancing.

PM Inggris Boris Johnson, yang sedang mengisolasi diri setelah dites positif virus corona, mengatakan dalam pesan video bahwa Inggris akan melakukan “meningkatkan tes secara besar-besaran” sebagai kunci untuk pada akhirnya mengatasi virus itu.

Italia telah menjadi negara paling terpukul oleh wabah ini dalam hal jumlah kematian, yang telah melampaui 13 ribu orang. Para pemimpinnya, Rabu (1/4) mengumumkan perpanjangan perintah lockdown dengan harapan melanjutkan kecenderungan penularan baru yang lebih sedikit untuk mengendalikan wabah di sana.

Spanyol, yang juga di bawah perintah lockdown yang ketat selama berpekan-pekan setelah virus ini menyebar dengan cepat, hari Kamis mengumumkan kematian akibat virus corona di sana telah melampaui 10 ribu orang, membuatnya sebagai negara ke-dua yang mencapai level tersebut.

Belgia memiliki kasus yang relatif besar untuk negara itu. Hari Kamis (2/4) Belgia mengukuhkan lebih dari 15 ribu kasus sejauh ini serta kematian akibat corona yang telah melonjak lebih dari 1.000 orang. Dengan populasi 11,4 juta orang, Belgia hampir atau telah berada dalam kelompok 10 negara di dunia untuk kedua angka itu. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG