Tautan-tautan Akses

Konvoi Bantuan Kemanusiaan ke Ghouta, Suriah Timur, Ditangguhkan


Konvoi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bergerak menuju Ghouta timur dekat kamp Wafideen, Damaskus, Suriah, 5 Maret 2018. (Foto: dok).
Konvoi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bergerak menuju Ghouta timur dekat kamp Wafideen, Damaskus, Suriah, 5 Maret 2018. (Foto: dok).

PBB dan Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan konvoi bantuan untuk kawasan Ghouta Timur yang terkepung di Suriah tidak akan berlangsung sesuai rencana, hari Kamis, karena alasan keamanan.

Linda Tom, juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan, PBB terus menerima laporan mengenai meningkatnya pertempuran di Ghouta Timur dan gempuran bom terhadap Damaskus yang membahayakan warga sipil serta mencegah bantuan kemanusiaan menjangkau ratusan ribu orang yang membutuhkan, termasuk ribuan anak-anak.

Antrian truk bantuan dari Bulan Sabit Merah Suriah dan organisasi kemanusiaan lainnya terlihat berada di Ghouta, Suriah, 5 Maret 2018. (Foto: dok).
Antrian truk bantuan dari Bulan Sabit Merah Suriah dan organisasi kemanusiaan lainnya terlihat berada di Ghouta, Suriah, 5 Maret 2018. (Foto: dok).

Konvoi 46 truk itu berhasil membawa sejumlah pasokan ke kawasan Duma di Ghouta Timur, Senin (8/3). Akan tetapi PBB, ICRC dan Bulan Sabit Merah Suriah mempersingkat misi itu karena kekerasan maut berlanjut di sana. Tom mengatakan 14 truk tidak dapat membongkar muatan, yang mencakup sebagian bahan makanan bagi 27.500 orang. Ia menambahkan, PBB tetap siap mengirim bantuan kepada warga yang membutuhkan di Duma, daerah-daerah lain di Ghouta Timur serta kawasan-kawasan yang terkepung dan sukar dijangkau, begitu kondisi memungkinkan.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB akan Bahas Gencatan Senjata di Suriah yang Diabaikan

Pertempuran di Ghouta Timur meningkat dalam beberapa pekan ini sementara pemerintah Suriah, yang didukung pasukan Rusia, meningkatkan upaya untuk merebut kembali daerah yang pernah dikuasainya, yang dikepung sejak 2013. Kekerasan di sana menewaskan ratusan orang. Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris menyatakan pasukan pro-pemerintah praktis telah merebut setengah wilayah yang dikuasai oposisi.

Dewan Keamanan PBB meminta pertempuran dihentikan selama 30 hari di seantero Suriah hampir dua pekan silam, agar bantuan makanan dan obat-obatan dapat diterima mereka yang membutuhkan. Akan tetapi resolusi tersebut diabaikan. [uh]

XS
SM
MD
LG