Kongres Peru, Jumat (23/3) ini diperkirakan akan memutuskan untuk menerima pengunduran diri Presiden Pedro Pablo Kuczynski dan melantik Wakil Presiden Martin Vizcarra sebagai penggantinya.
Vizcarra (55 tahun), politisi yang relatif kurang dikenal dan sedang menjabat sebagai duta besar untuk Kanada, terbang ke Lima, Kamis (22/3), bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Ia akan menduduki jabatan presiden hingga Juli 2021, ketika masa jabatan Kuczynski seharusnya berakhir.
Tekanan terhadap Kuczynski meningkat pekan ini setelah kemunculan video yang direkam secara rahasia menunjukkan sekutu-sekutu Kuczynski, diduga sedang berupaya membeli dukungan dari seorang legislator oposisi untuk mencegah pemakzulan presiden.
Baca juga: Presiden Peru Ajukan Pengunduran Diri di Tengah Skandal Korupsi
Guna menghindari pemakzulan, Kuczynski mengajukan surat pengunduran diri ke Kongres hari Rabu, seraya menyatakan serangan tanpa henti dari lawan-lawannya membuat mustahil baginya untuk memimpin.
Keiko Fujimori, putri mantan presiden Peru Alberto Fujimori, telah berkampanye tanpa henti untuk menyingkirkan presiden Peru itu di tengah-tengah skandal suap yang menyangkut hubungan Kuczynski dengan perusahaan konstruksi raksasa Brazil, Odebrecht.
Kuczynski membantah keras memiliki hubungan bisnis atau politik dengan perusahaan tersebut. Tetapi berbagai dokumen yang diajukan partai Kekuatan Rakyat pimpinan Keiko menunjukkan bahwa perusahaan konsultan Kuczynski telah menerima pembayaran 782.000 dolar dari Odebrecht satu dasawarsa silam, sebagian di antaranya sewaktu ia menjabat sebagai menteri. [uh]