Anggota Kongres dari Partai Demokrat dan Republik terlibat perundingan tegang mengenai RUU Anggaran agar pemerintah tetap berjalan, bertentangan mengenai tuntutan untuk menyediakan layanan kesehatan bagi warga Amerika.
RUU anggaran sementara akan habis masa berlakunya hari Jumat (28/4) tengah malam dan para pemimpin Partai Republik Rabu malam mengajukan anggaran sementara jangka pendek sampai 5 Mei untuk mencegah penutupan pemerintah akhir pekan ini.
DPR dan Senat diperkirakan akan mensahkan RUU itu dengan suara bipartisan untuk memberi lebih banyak waktu kepada perunding guna menyelesaikan perbedaan mereka dan menghindari pemerintah ditutup pada 100 hari pemerintahan Trump hari Sabtu.
Perubahan pada RUU itu akan mengizinkan negara bagian menghindari persyaratan UU Asuransi kesehatan bahwa perusahaan asuransi mengenakan premi yang sama bagi orang yang sehat dan yang sakit parah dan menanggung layanan khusus seperti layanan kehamilan.
Ketua minoritas Partai Demokrat di DPR Nancy Pelosi dari California mengatakan Partai Republik yang mendukung RUU kesehatan itu akan menyesal dan menyebutnya situasi “sama-sama kalah”.
Jajak pendapat menunjukkan mayoritas menentang pilihan Partai Republik atas UU tahun 2010 itu.
Gedung Putih terus menekan para pemimpin Partai Republik di DPR untuk menyerahkan pencapaian legislatif yang berarti menyelang 100 hari pemerintahan Trump hari Sabtu, hal yang belum terjadi selain konfirmasi Senat untuk hakim MA Neil Gorsuch.
RUU anggaran itu, yang mencakup 11 RUU yang belum selesai menjadi satu RUU mencerminkan peraturan bipartisan nyata yang pertama pada masa kepresidenan Trump.
Ketua DPR Paul Ryan mengatakan DPR akan melakukan pemungutan suara mengenai layanan kesehatan yang telah diperbaiki “jika sudah siap” meskipun mendapat tekanan Gedung Putih untuk melakukan pemungutan suara cepat sementara Presiden Donald Trump makin mendekati 100 hari pemerintahannya. [my/al]