Tautan-tautan Akses

Konferensi Donor Galang $3 Miliar untuk Bantu Yaman


Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara pada konferensi PBB untuk penggalangan dana bagi pembangunan Yaman di Jenewa, Swiss, Selasa (3/4).
Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara pada konferensi PBB untuk penggalangan dana bagi pembangunan Yaman di Jenewa, Swiss, Selasa (3/4).

Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dihadiri pejabat-pejabat tinggi, dan diselenggarakan bersama oleh Swedia dan Swiss, berupaya menggalang hampir 3 miliar dolar untuk menyediakan bantuan pokok bagi jutaan orang di Yaman yang dilanda perang.

Begitu perang di Yaman memasuki tahun keempat, situasi kemanusiaan terus memburuk. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan rekor 22,2 juta orang atau 75 persen populasi negara itu membutuhkan bantuan kemanusiaan dan perlindungan. PBB mencatat 18 juta orang kekurangan pangan, sedangkan lebih dari delapan juta berada di ambang kelaparan.

Menurut PBB, jutaan orang di Yaman tidak memiliki akses ke air minum yang aman. Pejabat-pejabat juga mengatakan kurangnya layanan dasar dan runtuhnya sistem perawatan kesehatan negara itu membuat wabah kolera dan difteri kemungkinan terjadi lagi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan Yaman dilanda krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

“Warga sipil menghadapi serangan membabi buta, pengeboman, penembak jitu, bom-bom yang tidak meledak, penculikan kala terjadi baku-tembak, perkosaan dan penahanan sewenang-wenang. Setiap 10 menit, seorang anak Balita meninggal karena sebab-sebab yang bisa dicegah. Hampir tiga juta anak Balita dan perempuan hamil atau menyusui menderita kekurangan gizi akut,” ujar Guterres.

Sementara itu, Badan PBB untuk Dana Anak-Anak (UNICEF) melaporkan perang terhadap anak-anak terus berkecamuk di Yaman. Juru bicara UNICEF Christophe Boulierac mengatakan PBB mengukuhkan sejumlah anak tewas hari Minggu dalam serangan di kota pesisir Hodeida di Yaman barat.

“Banyak anak dilaporkan hilang sementara yang terluka dan tewas masih dikeluarkan dari reruntuhan. Sungguh, sangat sulit mengidentifikasi korban. Situasinya sangat tidak manusiawi, ada mayat-mayat – potongan-potongan tubuh dan tetap saja sulit. Itu salah satu alasan utama mengapa tidak mungkin pagi ini secara akurat memberitahu jumlah anak yang tewas,” kata Boulierac.

Sejak pecah konflik tiga tahun lalu, UNICEF melaporkan sekitar 2.200 anak tewas dan hampir 3.400 orang cacat.

Para donor menyampaikan janji-janji. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menjanjikan 980 juta dolar. Jumlah itu ditanggapi sinis oleh pengamat karena kantor HAM PBB menyatakan sebagian besar dari ribuan korban sipil dan luka-luka di Yaman adalah akibat serangan udara yang dilakukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Sambil menghitung janji-janji sementara konferensi berlangsung, Guterres menilai acara itu sukses besar. Ia mencatat, janji yang disampaikan berjumlah lebih dari dua miliar dolar, termasuk sumbangan 87 juta dolar dari Amerika.

Kepala unit bantuan kemanusiaan Swiss, Manuel Bessler, setuju solusi politik bagi konflik Yaman sangat mendesak. Swiss, kata Bessler, siap memfasilitasi proses itu manakala pihak-pihak yang bertikai bersedia merundingkan perdamaian. [ka/al]

XS
SM
MD
LG