Beberapa ratus anggota komunitas Vietnam London berkumpul untuk menghormati 39 korban yang meninggal dalam sebuah truk yang dilengkapi sistem pendingin. Truk itu ditemukan pada 23 Oktober lalu.
Komunitas itu berkabung untuk para korban tak dikenal, yang berusaha memasuki Inggris dengan harapan mendapat peluang hidup yang lebih baik. Mereka ditemukan tewas pada 23 Oktober di daerah industri di kota Grays.
Pendeta Simon Nguyen mendoakan para korban dan orang-orang yang mereka cintai di Vietnam.
"Kami menunjukkan rasa duka dan simpati kami kepada orang-orang yang meninggal dalam perjalanan mencari kebebasan, martabat dan kebahagiaan," katanya, sambil terus berdoa untuk mereka yang kehilangan "putra dan putri" mereka dalam tragedi itu.
Tuguran pada hari Sabtu (2/11) malam itu dilanjutkan dengan misa pada Minggu (3/11) di Gereja Holy Name and Our Lady of the Sacred Heart di London Timur.
Pihak berwenang yang mendapat tugas menangani kasus mengerikan itu berupaya mengidentifikasi jenazah, sedang bekerja dengan para pejabat di Vietnam untuk memperoleh informasi tentang orang-orang yang dilaporkan hilang oleh keluarga mereka dan diperkirakan sedang dalam perjalanan ke Inggris.
Ke-31 laki-laki dan delapan perempuan itu diyakini telah membayar penyelundup manusia untuk transit secara gelap ke Inggris.
Polisi belum memberi rincian tentang rencana jahat tersebut.
Polisi Inggris telah menuduh Maurice Robinson, usia 25 tahun dari Irlandia Utara, dengan 39 butir tuduhan pembunuhan dan persekongkolan untuk menyelundupkan manusia. Mereka mengatakan, dia mengemudikan truk itu ke Purfleet, Inggris, di mana ia mengambil peti kemas yang telah tiba dengan kapal feri dari Zeebrugge di Belgia.
Eamonn Harrison yang berusia 22 tahun ditangkap di Irlandia hari Jumat, dengan surat perintah Inggris. Polisi Essex di Inggris mengatakan, mereka telah memulai proses ekstradisi untuk membawanya ke Inggris guna menghadapi tuduhan pembunuhan. (ps)