Tigabelas negara Asia, termasuk Rusia, Tiongkok dan India, telah menandatangani perjanjian untuk menyelamatkan populasi harimau liar yang jumlahnya sedang menciut.
Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menjamu para pemimpin dan pejabat tinggi dari 12 negara Asia lain di St. Petersburg pada hari Selasa untuk menghadiri Forum Harimau Internasional selama empat hari.
Putin mengatakan pertemuan ini penting untuk melestarikan sebuah jenis "binatang yang indah" untuk generasi masa depan. Ia mengatakan ia menghendaki jumlah harimau Asia di hutan berlipat dua sebelum tahun 2022. Ia menyebut sasaran tersebut sulit dicapai, tetapi bukan berarti tidak mungkin
Perdana Menteri ini juga menyerukan bantuan keuangan bagi negara-negara berkembang yang berusaha menyelamatkan harimau. Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengatakan dalam forum ini, untuk menyukseskan usaha ini, dunia internasional harus menindak lebih tegas pemburuan binatang dan perdagangan gelap global bagian-bagian tubuh harimau.
Para pakar mengatakan permintaan akan kulit harimau dan bagian lain tubuh harimau, yang diyakini sebagian orang mempunyai khasiat obat atau meningkatkan kekuatan birahi, telah turut mendorong harimau liar ke ambang kepunahan.
Para pakar satwa liar mengatakan jumlah harimau liar telah anjlok dari 100.000 ekor seabad lalu menjadi kira-kira 3.200 ekor.