Restoran yang terletak di Embarcadero Center, salah satu lokasi prima di San Francisco selalu dipenuhi pelanggan yang mencari makanan mengenyangkan sekaligus menghangatkan tubuh.
Leo dan Febry telah merintis bisnis ini sejak empat tahun lalu. Leo awalnya belajar membuat mie kuah khas Jepang ini sendiri tapi kemudian memutuskan mempelajarinya langsung ke Jepang.
"Di Amerika, cuma ada beberapa restoran ramen yang chef-nya bisa buat semua dari scratch, jadi itu salah satu keuntungan Kirimachi," tambah Leo.
Leo mengaku, ramen di restorannya dibuat sendiri oleh Leo di restorannya, mulai dari saus, sup hingga bahan utama ramen yaitu mie.
"Kita pengen buat noodle sendiri karena lebih enak ya, terus itu untuk marketing juga. Jadi actually di San Francisco cuma ada 2 ramen shop yang buat noodle sendiri, nah kita kedua. Semuanya beda rasanya, kita tadinya beli noodle dari LA, jadi dibawa ke sini, itu juga menurut spesifikasi kita, jadi kita special order, tapi tetap beda,” jelasnya.
Keunggulan cita rasa ini diakui oleh pelanggan “Kirimachi Ramen.” Seperti yang dikatakan oleh Ade Echizenya, seorang pengunjungnya, “Ramen broth nya enak, noodle-nya juga pas karena mereka bikin sendiri noodle-nya jadi rasanya lebih beda, lebih enak, terus egg-nya juga, mereka bikinnya pas banget gitu, enak banget.”
Bahkan Jonnie Jones, seorang pelanggan lainnya, yang pernah bersekolah di Jepang mengakui ramen di “Kirimachi Ramen” lebih enak dari yang pernah dicobanya di Tokyo.
Untuk mempertahankan pelanggan dan memenangkan kompetisi, Leo rutin melakukan perbaikan terhadap menu yang disajikannya.
"Strateginya, kalau menurut saya, cuma dengarkan apa yang pelanggan mau, itu kunci yang paling penting, besides do your best. Jadi buat makan terbaik, lalu coba lebih baik lagi. Kalau pelanggan tidak suka, jangan tersinggung,” pungkas Leo mengakhiri wawancara dengan VOA. [dw]