Pemimpin tertinggi Iran telah memerintahkan Presiden Iran dan kabinetnya untuk bekerja siang dan malam guna mengatasi masalah ekonomi. Ini menyebabkan Presiden Hassan Rouhani berada dibawah tekanan politik yang besar.
Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menerbitkan instruksi itu pada pertemuan Rabu dengan Presiden Rouhani dan kabinetnya, demikian menurut situs web Khamenei. Dia dikutip sebagai mengatakan: “Pejabat ekonomi harus bekerja siang dan malam, sesuai dengan kebijakan ekonomi perlawanan, dan ini melibatkan pemberdayaan produksi di dalam negeri.”
Mata uang Iran semakin jatuh terhadap dolar bulan lalu, sementara negara itu dihadapkan pada prospek sanksi finansial Amerika yang baru, yang diberlakukan 7 Agustus yang lalu.
Warga Iran juga telah turun ke jalan-jalan di seluruh negara tahun ini untuk mengecam pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis yang oleh mereka dianggap bertanggung jawab atas inflasi dan pengangguran yang tinggi, kekurangan air bersih, serta pembrangusan HAM.
Rouhani menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari anggota-anggota parlemen tentang penanganan ekonomi oleh pemerintahannya dalam sebuah sidang Selasa. Ini pertama kalinya parlemen memanggil presiden untuk ditanyai, dan mereka, lewat pemungutan suara, menolak empat dari ke lima tanggapannya terhadap isu-isu yang dipermasalahkan.
Tetapi, ada satu titik terang untuk Rouhani, ketika pada Rabu, kantor berita pemerintah IRNA mengatakan, ketua parlemen Ali Larijani tidak menuntut presiden agar menghadap cabang judisial untuk ditanyai lebih lanjut tentang masalah ekonomi Iran. Larijani mengatakan parlemen tidak menemukan pelanggaran hukum oleh pemerintahan Rouhani. Seandainya terjadi pelanggaran, maka presiden bisa dihadapkan ke cabang judisial, dan ini merupakan sebuah langkah yang bisa mengarah kepada pemakzulan presiden. [jm]