Presiden Ceko Milos Zeman hari Minggu (6/9) berusaha meredam kemarahan China pasca kunjungan pemimpin Senat Ceko ke Taiwan, dan menyebut lawatan itu sebagai “provokasi yang kekanak-kanakan.”
Ketua Senat Milos Vystrcil menjadi berita utama pekan lalu ketika ia berbicara di depan parlemen Taiwan dan mengatakan “saya orang Taiwan,” pidato yang menggemakan tentangan mendiang presiden Amerika John F. Kennedy di Berlin tahun 1963 terhadap komunisme.
Lawatan Vystrcil itu tidak didukung pemerintah Ceko dan menimbulkan kemarahan China, yang mengatakan Vystrcil akan “membayar harga yang sangat mahal” atas kunjungannya ke negara pulau yang dinilai sebagai bagian dari wilayah China.
Hal ini memicu Praha memanggil Duta Besar China.
Sejak menjabat pada tahun 2013, Zeman berupaya mempererat hubungan bisnis dan politik dengan China, tetapi upayanya kerap terbentur dengan kegagalan rencana investasi dan perpecahan di kalangan para politisi.
Dalam wawancara di stasiun Prima hari Minggu, Zeman mengatakan ia tidak akan lagi mengundang Vystrcil untuk mengikuti pertemuan-pertemuan dengan para pejabat tinggi urusan kebijakan luar negeri, dan mengatakan lawatannya akan merugikan ekonomi negara itu. Tetapi ia juga menilai pernyataan China sebagai hal yang terlalu dibesar-besarkan.
Perdana Menteri Ceko Andrej Babis juga mengatakan ia akan berjuang untuk mencegah kerugian perusahaan-perusahaan Ceko.
Republik Ceko, sebagaimana banyak negara lainnya, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan meskipun Taiwan merupakan investor besar di negara itu. Banyak perusahaan Ceko beroperasi di atau melakukan ekspor ke China, negara dengan tingkat perekonomian terbesar kedua di dunia. [em/jm]