Gedung Putih diperingatkan oleh para pimpinan Partai Demokrat yang menguasai DPR, bahwa akan ada sub-poena atau surat perintah penyerahan dokumen tentang urusan Presiden AS Donald Trump dengan Ukraina.
Ketika ditanya oleh reporter pada konferensi pers, Rabu (3/10), apakah dia akan bekerja sama dengan permintaan seperti itu dari badan legislatif, Trump menjawab, “Saya selalu bekerja sama.”
Presiden juga menuduh Ketua Komite Intelijen, Adam Schiff, melakukan “pengkhianatan” sehubungan penggambaran Schiff tentang pembicaraan telepon presiden pada 25 Juli dengan pemimpin Ukraina. Pembicaraan telepon itu telah memicu pengaduan dari anggota masyarakat intelijen Amerika yang waktu itu diperbantukan pada Dewan Keamanan Nasional.
Schiff sebelumnya memperingatkan, setiap usaha oleh pemerintahan Trump untuk menghalang-halangi penyelidikan pemakzulan akan dianggap sebagai bukti menghambat penegakan hukum.
“Kami prihatin bahwa Gedung Putih akan berusaha menghambat penyelidikan kami,” kata Schiff, yang didampingi oleh Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, selama berlangsungnya konferensi pers di Gedung Kapitol.
Sebelum menyerahkan pengaduan resmi, whistleblower atau si pengadu telah memberikan uraian dari keprihatinannya kepada seorang staf kongres, yang selanjutnya menyampaikannya kepada Schiff. Demikian dilaporkan the New York Times pada Rabu.[jm/pp]