Ketua DPR Amerika Serikat Mike Johnson mengamankan cukup suara, 217-215, untuk meloloskan resolusi anggaran pada Selasa (25/2) malam waktu AS.
"Kita berjanji untuk menyetujui agenda penuh Presiden [Donald] Trump, bukan hanya sebagian saja. Bukan hanya sebagian kecil sekarang dan kembali lagi untuk sisanya," kata Johnson kepada wartawan pada Selasa pagi.
Sebelum pemungutan suara, beberapa anggota Partai Republik DPR masih khawatir tentang besarnya anggaran, bagaimana dan kapan memberlakukan perpanjangan pemotongan pajak 2017 yang diusulkan, dan bagaimana membayar defisit AS tanpa memotong program jaring pengaman utama yang membantu pemilih Amerika. Pimpinan Senat telah mengusulkan pengesahan pemotongan pajak dalam RUU terpisah akhir tahun ini.
"Kita tidak hanya mengupayakan penghematan bagi pembayar pajak Amerika, penggunaan dolar mereka yang lebih baik dan lebih efisien, yang secara moral menjadi kewajiban kita, kita juga memiliki kewajiban moral untuk membengkokkan kurva utang," kata Johnson.
Presiden Donald Trump telah meminta anggota Kongres untuk meloloskan "satu RUU besar yang indah" yang akan menjadi bagian penting dalam memberlakukan agenda kebijakan dalam negerinya.
Meskipun Trump menyatakan preferensinya terhadap versi anggaran DPR, Senat meloloskan resolusi pendanaan pada hari Jumat (21/2) yang menyediakan $150 miliar untuk pendanaan militer dan $175 miliar untuk keamanan perbatasan. Langkah itu juga menghindari pemotongan Medicaid yang kontroversial dari versi DPR.
Anggota DPR dari Partai Republik Tony Gonzales memimpin kelompok terdiri dari tujuh anggota DPR Republikan yang memperingatkan potensi pemangkasan program layanan kesehatan Medicaid, pendanaan bantuan pangan, dan program jaring pengaman sosial lainnya.
"Memangkas Medicaid akan menimbulkan konsekuensi serius, khususnya di masyarakat pedesaan dan mayoritas Hispanik di mana rumah sakit dan panti jompo sudah berjuang untuk tetap beroperasi," kata para anggota Kongres itu dalam surat kepada Johnson minggu lalu.
Anggota Kongres dari Partai Demokrat juga menolak usulan pemotongan pajak dari Partai Republik, dengan alasan bahwa hal itu akan merugikan warga Amerika kelas menengah
dan berpenghasilan rendah yang sudah khawatir dengan biaya hidup dan inflasi. Tidak ada satu pun anggota Partai Demokrat yang memberikan suara untuk meloloskan RUU tersebut.
Dalam surat kepada "Rekan-rekan yang terhormat" yang dikirim Senin pagi, Pemimpin Partai Demokrat Hakeem Jeffries menulis, "Ekstremis sayap kanan bertekad untuk mendorong keringanan pajak senilai $4,5 triliun bagi para donatur kaya dari Partai Republik dan perusahaan-perusahaan yang memiliki koneksi baik, menggelembungkan utang dan membebani warga Amerika biasa dengan RUU tersebut dengan mengakhiri Medicaid seperti yang kita ketahui. Kita harus mengerahkan kekuatan penuh untuk meningkatkan kesempatan kita menghentikan Penipuan Pajak Partai Republik."
Trump memposting di Truth Social minggu lalu bahwa "Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat melakukan pekerjaan yang LUAR BIASA dengan bekerja sama sebagai satu TIM yang bersatu dan tak terkalahkan, namun, tidak seperti versi Lindsey Graham mengenai Undang-undang yang sangat penting yang saat ini sedang dibahas, Resolusi Dewan Perwakilan Rakyat menerapkan Agenda America First SAYA SECARA LENGKAP, SEMUANYA, bukan hanya sebagian saja!"
RUU DPR dan Senat kini harus dikompromikan untuk disahkan menjadi undang-undang.
Jika anggota Kongres tidak dapat mencapai kompromi sebelum 14 Maret, akan terjadi penutupan sebagian pemerintah, yang mengakibatkan jutaan pegawai federal tidak digaji untuk sementara waktu dan menangguhkan beberapa layanan pemerintah yang tidak penting.
Pemimpin Mayoritas Senat John Thune tidak mengesampingkan kemungkinan RUU anggaran jangka pendek lainnya untuk memberi anggota Kongres lebih banyak waktu untuk bekerja.
"Kita tetap mempertimbangkan semua opsi, tetapi kita kehabisan waktu," kata Thune kepada wartawan pada hari Selasa.
Senat melanjutkan pemungutan suara atas versi anggarannya karena ketidakpastian atas potensi keberhasilan pemungutan suara mengenai legislasi versi DPR.
Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer menganggap pemungutan suara tersebut sebagai langkah pertama untuk merugikan pemilih.
"Jangan salah, para manula, anak-anak, dan penyandang cacat akan dirugikan karena harus membiayai orang kaya agar makin kaya. Itu salah. Kami akan menggunakan segala cara untuk menyuarakan kekhawatiran yang kita dengar dari konstituen kami, bersatu dan berorganisasi dengan mereka, serta berjuang untuk menghentikan keringanan pajak bagi para miliarder ini," kata Schumer kepada wartawan, Selasa. [my/uh]
Forum