Pimpinan urusan kemanusiaan PBB meninjau bekas basis pemberontak Suriah, Baba Amr, hari Rabu, tetapi mendapati sebagian besar penduduk telah melarikan diri dari pengepungan berdarah oleh militer.
Seorang jurubicara Valerie Amos mengatakan dia mendapati beberapa bagian daerah itu “sama sekali hancur,” dan hampir tidak ada orang tinggal, sebagian besar telah melarikan diri ke daerah-daerah dekatnya dimana pekerja bantuan kemanusiaan membagi-bagikan makanan dan obat-obatan.
Amos dan tim bulan sabit merah Arab Suriah berada 45 menit di Baba Amr. Tetapi, mereka dilarang memasuki daerah-daerah kota Homs di Suriah tengah yang masih dikuasai oleh pasukan oposisi, walaupun pemerintah telah memberi jaminan bahwa Amos bebas pergi ke manapun di Suriah.
Juru bicara ICRC Christian Cardon di Jenewa mengatakan tim Bulan Sabit Merah mendapati umumnya warga Baba Amr telah mengungsi ke daerah sekitarnya dimana para petugas bantuan mulai membagi-bagikan pangan dan pasokan medis dalam beberapa hari ini.
Aktivis-aktivis HAM Suriah dan saksi mata mengatakan serangan itu menewaskan ratusan orang dan membuat penduduk mengalami kelangkaan pangan, air bersih dan layanan kesehatan.
Kunjungan itu adalah yang pertama oleh peninjau independen sejak militer Suriah memulai serangan satu bulan terhadap daerah pemberontak yang direbut dari tangan pemberontak pekan lalu. Para aktivis dan saksi mengatakan serangan itu menewaskan ratusan orang dan mengakibatkan penduduk kekurangan pangan, air dan perawatan medis.
Pemerintah Suriah telah menjaga Baba Amr tetap tertutup selama enam hari ini, dengan alasan terlalu berbahaya bagi pekerja kemanusiaan untuk memasukinya. Tetapi, para aktivis menuduh pemerintah melakukan operasi “pembersihan” untuk menyembunyikan tindak kekejaman mereka.