Warga Kurdi Irak Senin (26/9) melaksanakan pemungutan suara dalam sebuah referendum kemerdekaan yang diharapkan memberikan suara terbanyak untuk 'Ya' mendukung kemerdekaan, di tengah tentangan dari pemerintah di Baghdad, negara tetangga dan Amerika Serikat.
Ketika Rakyat Kurdi Irak Memilih Merdeka

5
Daerah-daerah sekitar Irbil, ibu kota Kurdistan Irak, melaporkan tingginya partisipasi pemilih. Banyak warga membawa orang tua dan anggota keluarga yang sakit untuk mengikuti pemungutan suara, 25 September 2017. (H. Murdock/VOA)

6
Walaupun ada ancaman referendum akan menimbulkan ketegangan internasional dan dalam negeri, keluarga-keluarga di Irbil mendandani anak-anak mereka dengan bendera Kurdi untuk merayakan pemungutan suara ini, Kurdistan Irak, 25 September 2017. (H. Murdock)

7
Seorang perempuan Kurdi menggendong bayi laki-laki berumur 6 bulan dengan tangan bertanda tinta yang merupakan simbol kepada keluarga mereka bahwa masa depan Kurdistan adalah kemerdekaan di Irbil, Kurdistan Irak, 25 September 2017. (H. Murdock/VOA)