Konfrontasi yang meningkat karena eksekusi Sheikh Nimr al-Nimr dan tiga penganut Syiah lain, bersama 43 jihadis Muslim Sunni, atas tuduhan terorisme, memperburuk sektarianisme Islam di wilayah tersebut, dengan sekutu dan lawan memihak dan mengancam melakukan pembalasan.
Diplomat-diplomat Barat kini bergerak di balik layar, membujuk Arab Saudi agar tidak mengeksekusi keponakan al-Nimr, yang juga menghadapi hukuman mati karena ikut dalam protes anti-pemerintah seperti pamannya.
Tetapi konfrontasi retoris antara Arab Saudi dan Iran, yang awalnya dipicu pemenggalan, kemudian penyerbuan akhir pekan terhadap kantor kedutaan Arab Saudi di ibukota Iran oleh demonstran, berubah menjadi kekerasan, memungkinkan lebih banyak masalah antara dua kekuatan regional yang sebenarnya berada pada posisi terbaik untuk membantu mengakhiri konflik Suriah yang sudah berlangsung hampir lima tahun.
Sekutu dan lawan Arab Saudi maupun Iran sudah mengungkapkan perasaan mereka, bukan hanya dengan kata-kata dan protes. [ka/al]