Tautan-tautan Akses

Ketegangan di Yaman Meningkat, Serangan terhadap Infrastruktur Hambat Bantuan Kemanusiaan


Asap hitam mengepul di wilayah Sanaa, Yaman, menyusul serangan udara ke wilayah tersebut pada 10 Januari 2025. (Foto: AP/Osamah Abdulrahman)
Asap hitam mengepul di wilayah Sanaa, Yaman, menyusul serangan udara ke wilayah tersebut pada 10 Januari 2025. (Foto: AP/Osamah Abdulrahman)

Utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengatakan serangan baru-baru ini terhadap Pelabuhan Hodeidah dan Bandara Internasional Sanaa berdampak pada “kemampuan untuk membongkar muatan berisi bantuan kemanusiaan.”

Serangan yang dilakukan Israel – serta Amerika Serikat dan Inggris – dilancarkan sebagai respons atas serangan berulang kali yang dilakukan pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak November 2023.

Grundberg mengingatkan anggota Dewan Keamanan PBB bahwa “warga sipil dan infrastruktur sipil tidak boleh menjadi sasaran, baik di Yaman, Israel atau Gaza.”

Dia menekankan bahwa “eskalasi lebih lanjut berisiko merusak komitmen yang ada dan akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan bagi rakyat Yaman, yang telah mengalami kesulitan yang tak terbayangkan selama hampir satu dekade.”

Serangan-serangan ini, katanya, “harus dihentikan, dan semua pihak harus segera mengambil langkah nyata untuk mencapai perjanjian gencatan senjata nasional.”

Saat berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB, Asisten Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Wakil Koordinator Bantuan Darurat Joyce Msuya menambahkan bahwa “permusuhan di dan sekitar Yaman dan wilayah yang lebih luas terus berlanjut, dengan dampak kemanusiaan yang semakin mengkhawatirkan bagi warga sipil.”

“Pada bulan lalu terjadi peningkatan serangan yang mengkhawatirkan terhadap infrastruktur sipil penting, di mana jutaan orang bergantung pada listrik, pergerakan yang aman dan impor makanan dan pasokan medis penting,” kata Msuya.

Dia menambahkan bahwa Yaman pada umumnya mengimpor makanan, obat-obatan dan pasokan medis, dan menambahkan bahwa “hampir setengah penduduk Yaman, atau lebih dari 17 juta orang, tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dasar mereka.”

Kelompok pemberontak Houthi mengancam akan melanjutkan serangannya sampai Israel mengakhiri kampanye militernya di Gaza setelah serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober 2023. Sejak Desember 2023, negara-negara anggota yang berpartisipasi dalam Operation Prosperity Guardian yang dipimpin AS, termasuk Inggris, secara rutin melakukan serangan balasan terhadap sasaran Houthi di Yaman.

Pada hari Rabu (15/1), setelah berbulan-bulan menjadi perantara kesepakatan, AS dan Qatar mengumumkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, menghentikan perang 15 bulan yang menghancurkan di Gaza dan membuka jalan bagi puluhan sandera Israel untuk pulang. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG