Pasar-pasar saham Asia terjun bebas pada Jumat (19/4), di mana Nikkei Jepang merosot 3,5% karena penjualan besar-besaran saham-saham yang berhubungan dengan semikonduktor dan saham-saham kelas berat lainnya.
Ketegangan di Timur Tengah membebani sentimen di seluruh wilayah, dan kontrak berjangka Amerika turun tajam.
Harga minyak melonjak sekitar US$3 tak lama setelah kantor berita yang dikelola pemerintah Iran, IRNA, melaporkan negara itu mengaktifkan sistem pertahanan udara pada Jumat pagi setelah laporan ledakan di dekat Kota Isfahan.
Nikkei 225 terkoreksi negatif 3,51% menjadi 36.742,05.
Pemasok peralatan semikonduktor Lasertec menderita kerugian paling besar, hingga 9,7% pada perdagangan pagi hari. Tetapi saham-saham perusahaan teknologi raksasa besar lainnya juga anjlok. Renesas turun drastis hingga 7,3%. Tokyo Electron turun lebih dalam hingga 7,8%. Sementara Sony Group Corp. terkoreksi 3,3% dan Toyota Motor Corps terkoreksi 3,7%.
Tingkat inflasi Jepang pada Maret lalu melambat menjadi 2,7%. Sementara indeks saham-saham utama – tidak termasuk biaya makanan segar dan energi – berada di 2,9%. Ini menandai pertama kalinya inflasi di bawah 3% sejak November 2022.
Yen sempat sedikit menguat terhadap dolar Amerika, meskipun kemudian kembali turun tipis dari 154,64 menjadi 153.80 yen per satu dolar Amerika.
Pasar tampaknya masih munggu langkah bank sentral Jepang berikutnya setelah menaikkan tingkat suku bunga acuannya bulan lalu, yang pertama dalam 17 tahun, dan mengakhiri kebijakan suku bunga negatif yang telah berlangsung lama dan dimaksudkan untuk mendorong perekonomian. Namun, tingkat suku bunga hampir nol. [em/rs]
Forum