Tautan-tautan Akses

Ketegangan antara Raja Yordania dan Saudara Tirinya Berkurang


Pangeran Hamzah dari Yordania.
Pangeran Hamzah dari Yordania.

Ketegangan antara Raja Yordania Abdullah dan saudara tirinya, Pangeran Hamzah, tampaknya berkurang beberapa hari setelah Hamzah dituduh terlibat usaha mendestabilisasi kerajaan itu.

Penilaian ini datang setelah berlangsung pertemuan antara paman Raja Abdullah, Hassan, dengan Hamzah, pada Senin (5/4). Upaya mediasi itu juga dihadiri oleh adik Hamzah, Hashem, dan tiga sepupu mereka. Pertemuan berlangsung di rumah Hassan, di kompleks Istana Kerajaan Hashemit.

Hamzah kemudian merilis pernyataan yang ditandatangani. “Sehubungan perkembangan dua hari ini, saya menempatkan diri di bawah Yang Mulia Raja,” kata pangeran. Ia menambahkan, ia akan tetap setia kepada raja dan konstitusi Yordania.

Sebelumnya, Hamzah bernada menantang, dan menyatakan tidak akan tinggal di rumah meskipun ada perintah terhadapnya untuk melakukan itu. Dia juga mengatakan tidak akan berhenti berkomunikasi dengan dunia luar.

Pejabat-pejabat Yordania menuduh Hamzah, yang berusia 41 tahun itu, menerima bantuan asing, dan melakukan persekongkolan jahat melawan pemerintah. Hamzah membantah terlibat. Dia mengatakan dia menjadi sasaran karena berbicara tentang korupsi dan pemerintah yang tidak efektif.

Pernyataan yang dirilis penengah Malik R. Dahlan, sahabat keluarga, mengatakan, pertemuan itu “sukses.” Dia memperkirakan ada penyelesaian tidak lama lagi.” Dia menyesalkan insiden ini, yang menurutnya akibat tindakan tidak becus dari pejabat senior keamanan dan perwakilan salah oleh pejabat pemerintah.” Ia mengatakan, “ini seharusnya tetap menjadi masalah keluarga.”

Menurut kantor berita Associated Press (AP), Dahlan mengacu pada insiden pada Sabtu (3/4) ketika panglima Angkatan Darat Yordania mengunjungi Hamzah, dan memerintahkan bahwa ia tidak bisa meninggalkan rumah atau berkomunikasi dengan dunia luar.

Setidaknya 14 orang ditangkap karena dituduh terlibat, termasuk Bassem Awadallah, mantan menteri kabinet dan mantan pemimpin rumah tangga kerajaan, serta Sharif Hassan bin Zaid, anggota keluarga kerajaan. Penangkapan politik tingkat tinggi jarang terjadi di Yordania, dan status para tahanan itu tidak jelas setelah ada berita mediasi ini.

Amerika Serikat dan negara-negara Arab secara cepat menyuarakan dukungan mereka bagi Raja Abdullah.

Hamzah dan Abdullah adalah putra-putra Raja Hussein, yang memerintah Yordania sampai meninggal pada 1999. Ketika Abdullah diangkat menjadi raja, dia menunjuk Hamzah sebagai putra mahkota, tetapi mencopot gelar itu lima tahun kemudian.

Menurut AP, Hamzah pernah mengungkapkan oposisinya terhadap pemerintah. Dia juga membina persekutuan dengan pemimpin-pemimpin suku yang penting, yang menurut beberapa kalangan dinilai berbahaya untuk raja. [jm/ka]

XS
SM
MD
LG