Tautan-tautan Akses

Kesaksian Polisi Texas Ungkap Kondisi Mengenaskan yang Dialami Migran di Perbatasan AS-Meksiko


Sejumlah migran tampak berusaha melewati kawat berduri yang dipasang di area perbatasan AS-Meksiko. Mereka berusaha masuk ke wilayah El Paso, Texas, dari Ciudad Juarez, Meksiko, pada 11 Mei 2023. (Foto: AP/Christian Chavez)
Sejumlah migran tampak berusaha melewati kawat berduri yang dipasang di area perbatasan AS-Meksiko. Mereka berusaha masuk ke wilayah El Paso, Texas, dari Ciudad Juarez, Meksiko, pada 11 Mei 2023. (Foto: AP/Christian Chavez)

Tindakan yang diambil oleh Gubernur Texas Grett Abbot dalam menghentikan migran di wilayah perbatasan AS dan Meksiko mendapat kritik tajam pada Selasa (18/7), setelah seorang anggota polisi negara bagian tersebut mengatakan bahwa para migran dibiarkan dalam kondisi terluka akibat terkena pembatas kawat tajam dan polisi diperintahkan untuk tidak memberi minum para migran itu di tengah cuaca yang panas terik.

Dalam kesaksiannya, polisi Texas Nicholas Wingate mengatakan kepada seorang atasan bahwa ketika menjumpai 120 orang migran, termasuk di antaranya anak-anak dan para ibu yang membawa bayi mereka, di Maverick County pada 25 Juni lalu, ia dan seorang anggota polisi lainnya diperintahkan untuk "mengusir para migran itu untuk kembali ke area sungai dan pulang ke Meksiko."

Wingate menggambarkan situasi tersebut sebagai sesuatu yang tidak manusiawi dalam email yang ia tulis pada 3 Juli.

Travis Considine, juru bicara Departemen Keamanan Texas, mengatakan kesaksian tersebut kini tengah dalam penyelidikan internal. Ia mengatakan pihak departemen tidak memiliki perintah atau kebijakan yang menyuruh para polisi untuk tidak memberi minum para migran atau mendorong mereka kembali ke area sungai.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada para wartawan pada Selasa bahwa jika kesaksian polisi tersebut benar adanya, maka apa yang terjadi adalah sesuatu yang "menjijikkan" dan "berbahaya." Para anggota Partai Demokrat di di parlemen Texas mengatakan mereka berencana untuk menginvestigasi kondisi yang terjadi.

"Kita berbicara mengenai nilai dasar kita sebagai sebuah negara dan ketidakadilan terhadap sesama manusia yang saat ini kita saksikan," kata Jean-Pierre. "Jika hal ini benar terjadi, ini merupakan sesuatu yang sangat, sangat salah."

Juru bicara Departemen Keamanan Dalam negeri mengutuk aksi tersebut dalam pernyataan yang mereka rilis namun tidak menyebutkan apakah pihaknya akan menginvestigasi hal itu.

Anggota Partai Republik Tony Gonzales, yang mewakili wilayah selatan Texas termasuk area perbatasan, mencuit bahwa, "Keamanan di wilayah perbatasan tidak seharusnya dibarengi dengan tindakan yang tidak manusiawi." [rs]

Forum

XS
SM
MD
LG