Tautan-tautan Akses

Kesaksian Bolton Bisa Untungkan atau Rugikan Upaya Demokrat Lengserkan Trump


Penasihat Keamanan Nasional John Bolton saat mengikuti rapat di Ruang Oval, Gedung Putih, di Washington, 2 April 2019.
Penasihat Keamanan Nasional John Bolton saat mengikuti rapat di Ruang Oval, Gedung Putih, di Washington, 2 April 2019.

Para pengamat mengatakan, kesaksian mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton dalam sidang pemakzulan, yang diharapkan oleh kelompok Demokrat bisa melengserkan Presiden Donald Trump, mungkin akan memberikan hasil sebaliknya.

Awalnya, Bolton menolak permintaan Demokrat dalam DPR untuk memberikan kesaksian dalam sidang-sidang pemakzulan Trump. Namun kini, dia setuju memberikan kesaksian dalam sidang yang diadakan oleh Senat untuk membahas masalah itu, kalau diminta oleh Senat.

Pihak Demokrat berharap, John Bolton yang pernah dekat dengan Presiden Trump itu bisa memberikan kesaksian di bawah sumpah tentang berbagai peristiwa yang menjadi alasan pemakzulan Presiden Amerika itu. Khususnya tentang apa yang disebut sebagai tekanan pada Presiden Ukraina untuk menyelidiki lawan politiknya, mantan wakil presiden Joe Biden.

Kata para pakar, masih belum jelas apakah informasi yang mungkin diberikannya dalam sidang-sidang Senat akan mengubah publik opini ataupun meyakinkan pihak partai Republik untuk memecat presiden Trump. Partai Demokrat adalah kelompok minoritas dalam Senat. Untuk menyatakan Presiden Trump bersalah, dibutuhkan tiga perempat suara dari 100 anggota Senat.

Hans von Spakovsky, mantan jaksa federal mengatakan, kesaksian Bolton mungkin saja akan membebaskan Trump dari tuduhan menyalahgunakan kekuasaannya.

DPR Amerika bulan lalu memutuskan untuk memakzulkan Trump atas tuduhan menyalah gunakan kekuasaan dan menghalangi jalannya penyelidikan. Ini membuat Trump presiden ketiga Amerika dalam sejarah yang menghadapi ancaman diturunkan dari jabatan. [ii/pp]

XS
SM
MD
LG