Polisi di Charlotte, negara bagian North Carolina sedang bersiap-siap mencegah protes terjadi lagi di jalanan setelah seorang polisi kulit hitam Amerika menembak mati seorang laki-laki kulit hitam hari Selasa malam (20/9).
Aksi kekerasan melukai 24 orang, termasuk 16 polisi, ketika para pengunjuk rasa melemparkan batu pada polisi dan wartawan dan membakar sebuah mobil. Bagian dari jalan raya yang ramai ditutup dan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Walikota Charlotte Jennifer Roberts menjanjikan penyelidikan yang "menyeluruh dan transparan," menyerukan perdamaian, ketenangan dan dialog. Dia juga mengatakan sebagian pengunjuk rasa datang dari luar kota Charlotte.
Petugas menembak mati Keith Lamont Scott yang berusia 43 tahun, ketika polisi sedang mencari seseorang untuk ditangkap di sebuah gedung apartemen.
Kepala Kepolisian Kerr Putney mengatakan petugas melihat Scott keluar dari mobilnya dengan membawa pistol dan mengabaikan peringatan yang keras dan jelas agar menjatuhkan senjata.
Keluarga Scott mengatakan korban tidak bersenjata dan hanya memegang sebuah buku, bukan pistol, dan sedang menunggu anaknya datang dengan bus sekolah.
Para saksi mata mengatakan ia mengangkat tangannya ketika petugas melepaskan tembakan.
Tapi Kepala polisi Putney mengatakan polisi menemukan pistol, bukan buku, terletak di samping tubuh Scott.
Kamera-kamera yang dipasang di tubuh polisi merekam penembakan itu, tetapi rekaman video itu belum akan dirilis selama penyelidikan sedang berlangsung. [sp/isa]