Media pemerintah China mengatakan 27 orang telah tewas dalam kerusuhan yang pecah di provinsi Xinjiang, China barat laut, yang penduduknya terdiri dari etnik-etnik yang bertentangan. Ini adalah kekerasan terburuk di daerah itu dalam hampir empat tahun.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan kerusuhan mulai Rabu pagi ketika massa yang memegang pisau menyerang kantor polisi, satu gedung pemerintah setempat, dan sebuah tempat pembangunan gedung di daerah terpencil Lukqun, Kabupaten Shanshan.
Laporan tadi mengatakan perusuh itu menikam orang dan membakar mobil-mobil polisi, menewaskan sembilan orang satpam dan delapan orang sipil sebelum polisi melepaskan tembakan dan menembak mati 10 tersangka. Laporan itu mengatakan polisi menangkap tiga perusuh dan sedang mencari sejumlah lainnya.
Laporan itu tidak memberi informasi mengenai apa yang menimbulkan kerusuhan dan tidak menyebutkan etnik orang-orang yang terlibat.
Xinjiang telah sering menjadi tempat pecahnya kerusuhan dengan kekerasan, terutama antara etnik minoritas Muslim Uighur dan Etnik mayoritas Han China. Banyak warga Uighur mengeluh tentang diskriminasi agama dan budaya akibat membanjirnya etnik pendatang Han.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan kerusuhan mulai Rabu pagi ketika massa yang memegang pisau menyerang kantor polisi, satu gedung pemerintah setempat, dan sebuah tempat pembangunan gedung di daerah terpencil Lukqun, Kabupaten Shanshan.
Laporan tadi mengatakan perusuh itu menikam orang dan membakar mobil-mobil polisi, menewaskan sembilan orang satpam dan delapan orang sipil sebelum polisi melepaskan tembakan dan menembak mati 10 tersangka. Laporan itu mengatakan polisi menangkap tiga perusuh dan sedang mencari sejumlah lainnya.
Laporan itu tidak memberi informasi mengenai apa yang menimbulkan kerusuhan dan tidak menyebutkan etnik orang-orang yang terlibat.
Xinjiang telah sering menjadi tempat pecahnya kerusuhan dengan kekerasan, terutama antara etnik minoritas Muslim Uighur dan Etnik mayoritas Han China. Banyak warga Uighur mengeluh tentang diskriminasi agama dan budaya akibat membanjirnya etnik pendatang Han.
