Tautan-tautan Akses

Kerumunan Terlihat di Pos Perbatasan Rafah Jelang Evakuasi


Warga Palestina berkewarganegaraan ganda berjalan di Rafah, Jalur Gaza selatan, perbatasan Rafah-Mesir, dengan harapan mendapat izin meninggalkan Gaza, di tengah konflik Israel-Hamas, 1 November 2023. (REUTERS/ Arafat Barbakh)
Warga Palestina berkewarganegaraan ganda berjalan di Rafah, Jalur Gaza selatan, perbatasan Rafah-Mesir, dengan harapan mendapat izin meninggalkan Gaza, di tengah konflik Israel-Hamas, 1 November 2023. (REUTERS/ Arafat Barbakh)

Kerumunan manusia terlihat di luar pos perbatasan Rafah di Gaza pada hari Rabu pagi (1/11), menyusul disepakatinya perjanjian yang akan memungkinkan pergerakan pemegang paspor asing dan beberapa orang yang terluka parah ke Mesir, kata sebuah sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut kepada Reuters.

Tidak ada batas waktu berapa lama penyeberangan Rafah akan tetap dibuka untuk evakuasi dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar tersebut, kata sumber itu.

Perjanjian tersebut tidak terkait dengan isu-isu lain yang sedang dinegosiasikan seperti sandera yang ditawan oleh Hamas, kelompok Islam Palestina yang menguasai Gaza, atau jeda yang dirancang untuk meringankan krisis kemanusiaan di wilayah kantong tersebut yang menderita kekurangan makanan, air, bahan bakar dan pasokan medis. kata sumber itu.

Orang-orang berjalan melewati gerbang saat memasuki perbatasan Rafah ke Mesir di Jalur Gaza selatan, 1 November 2023. (Muhammad ABED/AFP)
Orang-orang berjalan melewati gerbang saat memasuki perbatasan Rafah ke Mesir di Jalur Gaza selatan, 1 November 2023. (Muhammad ABED/AFP)

Seorang pemegang paspor AS yang sedang menunggu di titik penyeberangan Rafah di Gaza, mengatakan kepada Reuters bahwa pada masa lalu pintu perbatasan itu tidak dilengkapi “faktor-faktor penyokong minimum untuk bertahan hidup”. Di sana, katanya, “tidak ada air, tidak ada makanan, tidak ada tempat berlindung”.

Israel mengepung Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. PBB dan para pejabat bantuan kemanusiaan mengatakan warga sipil di wilayah tersebut hidup dalam bencana kesehatan. Rumah-rumah sakit di sana kesulitan merawat korban sementara pasokan medis dan listrik mulai menipis.

Hamas mengatakan kepada para mediator bahwa mereka akan segera membebaskan setidaknya 200 sandera asing yang ditawan selama serangan terhadap Israel, kata Abu Ubaida, juru bicara sayap Brigade al-Qassam, dalam sebuah video di aplikasi Telegram pada Selasa (31/10). Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah tawanan atau kewarganegaraan mereka. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG