Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Israel dan Palestina untuk membahas berbagai cara untuk meredakan ketegangan di Yerusalem, yang diguncang oleh ketegangan terkait sebuah tempat suci yang disengketakan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Yordania Abdullah akan bertemu dengan Kerry Kamis (13/11) malam di Amman.
Sebelumnya, Menteri Kerry mengadakan pembicaraan terpisah dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Pembicaraan itu dilaporkan mengenai upaya pembangunan kembali di Jalur Gaza, di mana serangan udara Israel menghancurkan seluruh perkampungan dalam perang 50-hari yang juga menewaskan lebih dari 2.100 orang Palestina.
Pertemuan tiga pihak itu diadakan setelah terjadi insiden mematikan di Yerusalem, termasuk penikaman dan penabrakan terhadap pejalan kaki oleh warga Palestina.
Palestina menuduh pemerintahan Netanyahu menimbulkan hasutan karena gagal menghentikan kunjungan warga Yahudi sayap kanan ke kompleks Mesjid al-Aqsa, yang dianggap suci baik oleh warga Muslim maupun umat Yahudi.
Pertemuan itu diadakan sehari setelah Israel mengumumkan babak baru pembangunan perumahan yang telah direncanakan di satu daerah Yahudi di Yerusalem timur. Palestina menolak pembangunan Israel di daerah-daerah yang mereka inginkan masuk dalam negara mereka di masa depan, termasuk Yerusalem timur, yang mereka rencanakan menjadi ibukota mereka kelak.
Departemen Luar Negeri Amerika hari Rabu menyatakan sangat prihatin dengan rencana pembangunan Israel itu, yang bertentangan dengan sasaran yang sudah diikrarkan, yakni, mencapai solusi dua-negara.