Sisa-sisa jenazah 109 tentara China yang tewas dalam Perang Korea dikembalikan ke China , Kamis (2/9), dari Korea Selatan.
Sebuah pesawat Y-20 milik Angkatan Udara China yang membawa sisa-sisa jenazah dan 1.226 barang milik para prajurit yang gugur pada perang 1950 hingga 1953 itu mendarat di Bandara Internasional Shenyang Taoxian di Provinsi Liaoning, China Timur Laut, menjelang tengah hari waktu setempat.
Dikawal oleh dua jet tempur, pesawat itu diberi penghormatan khusus yang disebut "water salute" di bandara itu.
Upacara sambutan kepulangan itu dilangsungkan di bandara pada pukul 12:37, dipandu oleh Sun Shaopin, menteri urusan veteran China. Sekitar 230 peserta, termasuk orang-orang dari Pemerintah Kota Shenyang, kepolisian, dan militer, berpartisipasi dalam upacara tersebut
Jenazah akan dikebumikan di sebuah taman makam pahlawan di Shenyang, Jumat. Taman itu sejauh ini telah menampung 599 sisa-sisa jenazah tentara yang dikirim pulang dari Korea Selatan sejak 2014.
Sebelum pesawat berangkat ke Shenyang, upacara pemulangan juga dilakukan di Bandara Internasional Incheon, sebelah barat ibu kota Korea Selatan, Seoul, sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Selama sebulan terakhir, Tentara Pembebasan Rakyat China telah berlatih selama lebih dari 10 jam sehari untuk memastikan bahwa upacara itu diadakan dengan tertib serta dengan cara yang khidmat dan hormat.
Pemulangan sisa-sisa jenazah tentara ini adalah repatriasi sejenis yang kedelapan setelah tercapai kesepakatan serah terima yang ditandatangani oleh kedua negara.
Pada 2014, Korea Selatan mencapai kesepakatan dengan China untuk memulangkan Sisa-sisa jenazah tentara China yang gugur sesuai dengan hukum internasional dan semangat kemanusiaan.
Dari 2014 hingga 2019, Korea Selatan telah mengembalikan Sisa-sisa jenazah 599 tentara China yang tewas dalam Perang Korea, termasuk 437 pada 2014, 68 pada 2015, 36 pada 2016, 28 pada 2017, 20 pada 2018 dan 10 pada 2019. [ab/uh]