Polisi India mengatakan telah memetakan wilayah pulau terpencil dimana suku-suku asli terlihat memakamkan mayat seorang petualang Amerika yang juga misionaris Kristen, setelah diduga membunuhnya dengan panah.
Tetapi sebelum polisi berupaya mengambil mayat John Allen Chau, yang berusia 26 tahun, otorita berwenang harus mempelajari terlebih dahulu dari para pakar “nuansa perilaku dan sikap kelompok suku asli itu, khususnya dalam aksi kekerasan semacam ini,” demikian ujar Dependra Pathak, Dirjen Kepolisian Kepulauan Andaman dan Nicobar, dimana terdapat Pulau North Sentinel.
Ketika berkunjung ke kawasan di sekeliling pulau itu Jum’at lalu (23/11) tim penyelidik – dari jarak sekitar 500 meter – mengamati gerak-gerik empat atau lima warga suku asli di Pulau North Sentinel itu selama beberapa jam. “Kami kurang lebih telah mengidentifikasi lokasi itu secara umum,” ujar Pathak melalui telpon hari Sabtu (24/11)
Otorita berwenang di India telah berupaya mencari jalan untuk mengambil mayat Chau, yang dibunuh oleh suku asli North Sentinal dengan panah dan kemudian menguburkan mayatnya di pantai. [em]