Kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Minggu (8/9) menyesalkan kurangnya perhatian dunia terhadap krisis di Sudan. Hal ini disampaikannya saat melawat ke negara di Afrika Timur tersebut.
Tedros mengatakan skala krisis itu “mengejutkan” dan bahwa langkah-langkah untuk mengatasi konflik dan meringankan penderitaan warga Sudan “tidak memadai.”
Lebih jauh Tedros mengatakan dengan lebih dari sepuluh juta orang mengungsi, Sudan memiliki jumlah pengungsi terbesar dalam satu negara di dunia. Ini belum termasuk 25 juta orang – atau lebih dari separuh penduduknya – yang bergantung pada bantuan kemanusiaan. “Ini berarti sumber daya tambahan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” katanya dalam sebuah konferensi pers.
“Dan kami menyerukan kepada dunia untuk bangun dan membantu Sudan keluar dari mimpi buruk yang sedang dialaminya,” katanya.
Tedros menyerukan gencatan senjata segera guna mencapai solusi politik yang langgeng dalam konflik itu.
Ia juga meminta perlindungan yang lebih baik bagi fasilitas kesehatan dan akses yang aman untuk pasokan bantuan guna memperluas program vaksinasi. “Jika kita melakukan hal ini, kita akan menyelamatkan jutaan nyawa, terutama anak-anak dan perempuan, yang saat ini hidup di ujung tanduk,” katanya. [em/ab]
Forum