Kepala pengawas nuklir PBB tiba di Teheran, Jumat (4/3) di tengah harapan menghidupkan kembali kesepakatan tahun 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, dengan Inggris mengatakan sudah "dekat" kesepakatan itu.
Kunjungan kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi, yang dijadwalkan bertemu dengan para pejabat Iran hari Sabtu (5/3), dinilai penting bagi pencapaian kesepakatan mengenai kembalinya kesepakatan nuklir dan bersamaan dengan negosiasi di ibukota Austria untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut.
Setibanya di Teheran, Grossi "diterima oleh Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran," kata badan Iran itu dalam sebuah pernyataan di situsnya. Grossi akan bertemu dengan ketua organisasi itu hari Sabtu (5/3).
"Ini adalah saat kritis namun hasil yang positif bagi semua kalangan kemungkinan terjadi," tulis Grossi di Twitter pada Jumat pagi.
Beberapa hari ke depan dipandang secara luas sebagai titik kritis bagi negosiasi program nuklir Iran - putaran terakhir yang dimulai pada akhir November lalu di Wina.
"Sudah dekat waktunya. Para negosiator E3 sebentar meninggalkan Wina untuk memberitahu para menteri tentang keadaan perundingan," kata kepala delegasi Inggris Stephanie Al-Qaq hari Jumat, merujuk pada negosiator dari Inggris, Prancis dan Jerman.
Stephanie menambahkan bahwa mereka "siap untuk segera kembali."
Bersama dengan rekan-rekan dari China, Iran dan Rusia, mereka telah ambil bagian dalam pembicaraan putaran terakhir di ibukota
Austria sejak akhir November, ketika AS berpartisipasi secara tidak langsung.
Grossi bertekad awal pekan ini bahwa IAEA "tidak akan pernah mengabaikan" upayanya untuk membuat Iran mengklarifikasi keberadaan bahan nuklir di beberapa lokasi yang tidak diumumkan di masa lalu.
Iran mengatakan penutupan penyelidikan diperlukan untuk mencapai kesepakatan pada kesepakatan nuklir.
Grossi diperkirakan akan mengadakan konferensi pers sekembalinya ke Wina. [mg/pp]