Tautan-tautan Akses

Menyelamatkan Burung Condor California dari Kepunahan


Burung Condor California terbang di hutan Ventana, arah timur Big Sur, California, 21 Juni 2017.
Burung Condor California terbang di hutan Ventana, arah timur Big Sur, California, 21 Juni 2017.

Pada akhir 1980an hanya terdapat 22 burung Condor California atau burung nasar di dunia. Namun pada 1992, jumlah burung-burung Condor mulai naik kembali setelah upaya khusus untuk menyelamatkan mereka. Kini, burung ini mulai terlihat kembali.

Sejak tahun 1992, para pelestari lingkungan, pejabat negara-bagian, pemburu dan peternak telah terlibat dalam pelepasan burung-burung besar ini ke alam California. Burung Condor mendekati kepunahan karena perburuan atau karena keracunan setelah mengonsumsi sisa-sisa timah dari peluru yang tertinggal pada bangkai binatang yang menjadi makanan mereka.

Keracunan pestisida seperti DDT juga menjadi penyebab kepunahan. Pestisida DDT dilarang pada tahun 70-an. Baru-baru ini California melarang penggunaan peluru timah, dan menggantikannya dengan peluru tembaga.

"Jadi yang saya punya ini adalah senjata api dengan peluru berkaliber 22 yang murni terbuat dari tembaga. Kami sudah mulai menyaksikan lebih sedikit kematian burung akibat timah. ,” kata Kelly Sorenson dari Ventana Wildlife Society. "Burung-burung Condor itu bertahan lebih lama. Tingkat kandungan timah di dalam darahnya turun, jadi sangat menggembirakan bahwa kita sudah menemukan solusi yang benar. Pemburu dan peternak ikut ambil bagian,” kata Kelly.

Hal ini membawa perubahan besar. Program penangkaran juga berhasil, tetapi melalui perjuangan yang tidak mudah.

Michael Mace dari Kebun Binatan San Diego mengatakan sejak awal program penangkaran, staf kebun binatang merawat anak-anak burung Condor dari jarak jauh agar mereka tidak berinteraksi dengan manusia.

"Segala sesuatu dilakukan melalui tangan terselubung, seakan-akan seekor induk membesarkan anak-anak burung itu,” kata Michael. “Selama proses itu berlangsung, kesan yang diberikan kepada anak burung itu, induk itu seekor burung Condor dewasa, bukan orang, karena tangan terselubung itu mengesankan induk untuk mereka,” kata Michael menjelaskan.

Populasi Burung Condor lambat laun pulih. Dari hanya 22 ekor burung, kini sudah terdapat lebih dari 400 burung Condor di alam bebas. Yang mengesankan adalah mereka mampu berkembang biak di alam liar dan memperluas wilayah mereka ... Hal ini membuktikan bahwa spesies yang berada di ambang kepunahan bisa pulih kembali.

"Saya harap pekerjaan saya bisa segera selesai, karena Condor-Condor ini tidak perlu dirawat terus menerus,” kata Amy List, Pakar Biologi dari Ventana Wildlife Society. “Saya berharap mereka dapat mandiri dan hidup di alam liar dan bebas, dan tidak perlu ditangkap atau diberi tag atau dipantau. Itulah yang saya harapkan untuk masa depan,” kata Amy. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG