Kematian tragis Emily Pike menimbulkan perasaan campur aduk, dari kesedihan hingga kemarahan. Kasus itu menyoroti krisis yang telah sejak lama menyelimuti komunitas penduduk asli Amerika, di mana sejumlah orang telah dibunuh atau hilang.
Dalam kasus Emily Pike, remaja San Carlos Apache ini menghilang dari rumah komunitasnya di pinggiran kota Phoenix pada akhir Januari. Pihak berwenang mengunggah fotonya di media sosial dan mengatakan ia hilang, kemungkinan besar melarikan diri dari rumah. Hampir sebulan kemudian, para deputi sheriff di wilayah tetangga melaporkan telah menemukan dan mengidentifikasi jenazah Pike lebih dari 129 kilometer dari tempat di mana dia terakhir kali terlihat.
Sejak saat itu, berita tentang kematiannya bergema di seluruh Indian Country dan sekitarnya. Kerumunan orang berkumpul di sebuah persimpangan di Mesa, dekat rumah kelompoknya, pada hari Kamis lalu (6/3) untuk menghormati kehidupan Pike dan mendesak perubahan yang dapat membantu meredam tindak kekerasan.
Puluhan orang dari segala usia dan berbagai suku menyaksikan acara peringatan itu melalui proyektor layar lebar. Dengan mengenakan pakaian merah, mereka saling berpelukan, melindungi nyala lilin di malam yang berangin, dan memegang poster bertuliskan "Jangan Ada Lagi Saudara Perempuan yang Diculik" dan "Keadilan untuk Emily Pike."
Empat sepupu Pike, yang semuanya seusia dengannya, menceritakan kenangan tentang seorang gadis yang mereka kenal sebagai orang yang lucu, baik, dan ceria yang mencintai binatang, K-Pop, dan Roblox. Jadyn Palmer, 15 tahun, mengatakan bahwa dia dan Tyraya Steele, sepupu lainnya yang berusia 15 tahun, tumbuh bersama Pike di kawasan khusus suku Indian San Carlos Apache. Ketiganya adalah trio dan selalu berada di sisi satu sama lain dan tertawa, kata Palmer. Dia mengatakan Pike akan meneleponnya sesekali, dan terakhir kali mereka berbicara hanya beberapa minggu sebelum dia menghilang. Dalam percakapan terakhir mereka, Pike mengatakan dia akan kembali ke kawasan itu dalam waktu satu bulan. Palmer dan Steele menjadi bersemangat tentang perjalanan yang ingin mereka rencanakan.
Para pendukung mengatakan krisis ini bermula dari penjajahan dan pemindahan paksa, yang meminggirkan masyarakat pribumi dengan menghapus budaya dan identitas mereka. Dana yang terbatas, kurangnya staf di departemen kepolisian setempat, dan aturan main yang menghalangi pihak berwenang untuk bekerja sama hanya memperburuk masalah ini.
Kematian Emily Pike Menarik Perhatian Luas di Media Sosial
Kasus Pike telah menarik perhatian di media sosial. Beberapa orang telah membagikan foto diri mereka sendiri dengan mulut mereka ditutupi dengan cetakan tangan merah yang telah menjadi lambang gerakan untuk mengakhiri kekerasan. Unggahan itu menyertakan tagar #NoMoreStolenSisters, #SayHerName, dan #JusticeforEmily.
Di Wisconsin, pihak penyelenggara merencanakan acara peringatan dengan menyalakan lilin. Selebaran di Colorado menganjurkan orang-orang untuk mengenakan pakaian merah. Daisy Bluestar, anggota suku Southern Ute di “Gugus Tugas Keluarga Adat yang Hilang & Dibunuh” di Colorado, mengunggah video tentang Pike. Tim basket putri di Miami High School di Arizona mengenakan kaus bertuliskan "MMIW" dan cetakan tangan merah di bagian belakang. "Kita tidak akan memiliki trio lagi," kata Palmer kepada kantor berita The Associated Press, dengan suara tercekat meskipun Steele ada di sampingnya.
Kantor Sheriff Gila County mengatakan mayat Pike ditemukan di timur laut Globe, Arizona. Sebagaimana banyak kasus lainnya, penyelidikan kematian Emily Pike melibatkan banyak lembaga. Gila County bekerja sama dengan kepolisian Mesa, Biro Urusan Indian dan Biro Penyidik Federal FBI.
Kepolisian Mesa biasanya tidak menyelidiki laporan pelarian, tetapi institusi itu mencantumkan Pike sebagai orang hilang di halaman Facebook-nya dua hari setelah rumak kelompok tempat tinggal Pike melaporkan bahwa dia hilang. Departemen Keamanan Anak Arizona mengharuskan pemberitahuan status anak hilang dilakukan dalam waktu satu hari setelah menerima informasi tersebut.
Namun menurut Anika Robinson, presiden kelompok advokasi pengasuhan anak nirlaba ASA Now, persyaratan itu tidak berlaku untuk layanan sosial suku. Pike berada dalam penjagaan Layanan Sosial Suku Apache San Carlos, dan pemimpin kelompok itu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, pada saat ia hilang dari rumah kelompok di Mesa. Polisi Mesa melaporkan Pike hilang ke Pusat Informasi Kejahatan Nasional pada malam tanggal 27 Januari. Polisi mengatakan pimpinan kelompok itu yang akan menghubungi pihak yang menyelidiki, dan kemudian akan menghubungi keluarga atau suku Pike.
Dalam sebuah wawancara, ibu Pike, Steff Dosela, mengatakan dia tidak mendengar tentang hilangnya putrinya sampai seminggu kemudian.
Tingkat Penghilangan Paksa dan Pembunuhan Penduduk Asli AS Masih Tinggi
Gubernur Arizona Katie Hobbs pada tahun 2023 membentuk satuan tugas untuk mengidentifikasi kebijakan dalam menangani tingginya tingkat penghilangan dan pembunuhan penduduk asli Amerika. Laporan akhir akan dibuat pada tahun 2026.
Washington, New Mexico, Michigan, Wisconsin, dan Wyoming telah membentuk satuan tugas serupa.
Presiden Donald Trump pada masa jabatan pertamanya telah membentuk satuan tugas pertama di AS untuk mulai menyelidiki masalah ini. Operasi penyelidikan itu disebut “Operasi Lady Liberty.”
Pemerintahan Biden kemudian membentuk unit khusus di dalam Biro Urusan Indian. Sementara kantor-kantor jaksa AS di daerah-daerah penting mulai mencermati kasus-kasus yang belum terpecahkan. Sejumlah pejabat tinggi melangsungkan sesi dengar pendapat di seluruh negeri.
Bulan lalu, pemerintah federal meluncurkan inisiatif untuk membantu memecahkan kasus-kasus orang hilang dan orang tak dikenal. Direktur Eksekutif Koalisi untuk Menghentikan Kekerasan terhadap Perempuan Pribumi, Tiffany Jiron, mengatakan pelatihan penegakan hukum yang lebih komprehensif yang membahas tantangan yurisdiksi, peningkatan pendanaan untuk program suku yang menyediakan tempat berlindung, sumber daya kesehatan mental, dan bantuan hukum bagi keluarga dan penyintas yang terdampak, serta penguatan sistem peringatan merupakan beberapa solusi kebijakan yang harus terus diperjuangkan oleh para aktivis.
“Sebagai masyarakat Pribumi, kami bukan orang yang tidak terlihat,” katanya.
Ia menambahkan, “Kami juga berhak mendapatkan perhatian yang sama dari penegak hukum. Kasus-kasus kami melibatkan orang-orang nyata, keluarga nyata, dan anak-anak nyata.” [em/lt]
Forum