JOHANNESBURG —
Juru bicara kepresidenan, Mac Maharaj, mengatakan masa perawatan Nelson Mandela yang sangat panjang di rumah sakit berakhir hari Rabu (27/12).
Ia mengatakan hari Kamis (28/12) tim dokter berpendapat perlu merawat Mandela di rumah sakit selama 18 hari sebelum membolehkannya pulang ke rumahnya di Houghton, pinggiran Johannesburg, Rabu sore.
Mandela dibawa ke rumah sakit Pretoria tanggal 8 Desember, dan para pejabat pada saat itu mengatakan Mandela menjalani tes kesehatan rutin. Mereka kemudian mengatakan, ia didiagnosis terkena infeksi paru.
Beberapa hari kemudian, Maharaj mengatakan Mandela juga menjalani operasi penangkatan batu empedu. “Tim dokter itu, seperti kami katakan sebelumnya, memantau kemajuan kesehatannya, dan mereka perlu memastikan kondisinya membaik sebelum membolehkannya pulang. Kemarin sore kondisinya membaik dan tim dokter memutuskan ia bisa pulang. Ia pulang ke rumahnya di Houghton, di mana ia akan menjalani perawatan intensif di rumah sampai benar-benar pulih. Jadi itulah kondisinya saat ini. Kesehatannya membaik, seperti yang kita semua harapkan dan doakan. Kami juga senang ia sekarang bisa meluangkan waktu dengan keluarganya,” paparnya.
Ini adalah kali kedua Mandela dirawat di rumah sakit. Bulan Februari, ia dirawat karena sakit perut yang sudah lama dideritanya. Ia juga dites positif menderita tuberkulosis tahun 1988, selama dipenjara 27 tahun karena memerangi kekuasaan kelompok kulit putih yang rasial.
Maharaj mengatakan semangat Mandela tetap tinggi. Ia mengatakan, pemimpin renta itu akan mendapat perawatan intensif, yang berarti ia akan diawasi terus oleh tim dokter.
Karena perawatan intensif itu, kata Maharaj, tim dokter membolehkan Mandela pulang ke rumahnya di wilayah Johannesburg, tidak ke rumahnya di Qunu, Provinsi Eastern Cape.
Qunu adalah kota yang dianggap Mandela sebagai tempat tinggalnya, di mana ia menghabiskan sebagian besar hidupnya. Di kota itu juga anggota-anggota keluarganya dimakamkan.
Maharaj mengatakan tidak tahu kapan Mandela bisa kembali ke Qunu. Nelson Mandela menjadi presiden Afrika Selatan berkulit hitam pertama tahun 1994, setelah dibebaskan dari penjara. Ia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1993 karena perannya dalam mengakhiri sistem apartheid yang rasial (VOA/Anita Powell)
Ia mengatakan hari Kamis (28/12) tim dokter berpendapat perlu merawat Mandela di rumah sakit selama 18 hari sebelum membolehkannya pulang ke rumahnya di Houghton, pinggiran Johannesburg, Rabu sore.
Mandela dibawa ke rumah sakit Pretoria tanggal 8 Desember, dan para pejabat pada saat itu mengatakan Mandela menjalani tes kesehatan rutin. Mereka kemudian mengatakan, ia didiagnosis terkena infeksi paru.
Beberapa hari kemudian, Maharaj mengatakan Mandela juga menjalani operasi penangkatan batu empedu. “Tim dokter itu, seperti kami katakan sebelumnya, memantau kemajuan kesehatannya, dan mereka perlu memastikan kondisinya membaik sebelum membolehkannya pulang. Kemarin sore kondisinya membaik dan tim dokter memutuskan ia bisa pulang. Ia pulang ke rumahnya di Houghton, di mana ia akan menjalani perawatan intensif di rumah sampai benar-benar pulih. Jadi itulah kondisinya saat ini. Kesehatannya membaik, seperti yang kita semua harapkan dan doakan. Kami juga senang ia sekarang bisa meluangkan waktu dengan keluarganya,” paparnya.
Ini adalah kali kedua Mandela dirawat di rumah sakit. Bulan Februari, ia dirawat karena sakit perut yang sudah lama dideritanya. Ia juga dites positif menderita tuberkulosis tahun 1988, selama dipenjara 27 tahun karena memerangi kekuasaan kelompok kulit putih yang rasial.
Maharaj mengatakan semangat Mandela tetap tinggi. Ia mengatakan, pemimpin renta itu akan mendapat perawatan intensif, yang berarti ia akan diawasi terus oleh tim dokter.
Karena perawatan intensif itu, kata Maharaj, tim dokter membolehkan Mandela pulang ke rumahnya di wilayah Johannesburg, tidak ke rumahnya di Qunu, Provinsi Eastern Cape.
Qunu adalah kota yang dianggap Mandela sebagai tempat tinggalnya, di mana ia menghabiskan sebagian besar hidupnya. Di kota itu juga anggota-anggota keluarganya dimakamkan.
Maharaj mengatakan tidak tahu kapan Mandela bisa kembali ke Qunu. Nelson Mandela menjadi presiden Afrika Selatan berkulit hitam pertama tahun 1994, setelah dibebaskan dari penjara. Ia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1993 karena perannya dalam mengakhiri sistem apartheid yang rasial (VOA/Anita Powell)