Kelompok pertama yang terdiri dari 121 pengungsi dari Afghanistan tiba Jumat pagi (27/8) di Albania, setelah negara itu setuju untuk sementara waktu menampung warga negara Afghanistan yang rentan atas permintaan Amerika.
Lebih banyak lagi diperkirakan akan tiba di negara di barat Balkan itu, tetapi waktunya masih belum pasti karena kekacauan dan situasi yang berkembang di bandara Kabul ketika Amerika dan negara-negara lain berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan warga negara Amerika dan lainnya dari Afghanistan sebelum berakhirnya tenggat 31 Agustus, di tengah ancaman teror.
Para pejabat di Albania mengatakan kelompok pertama yang terdiri dari 121 orang itu mencakup aktivis-aktivis masyarakat sipil dan lainnya, termasuk anak-anak dan 11 bayi. Penerbangan kelompok ini sempat singgah di Tbilisi, Georgia, sebelum berangkat ke Albania. Penerbangan ini tiba di ibu kota Tirana pukul 3 pagi waktu setempat pada hari Jumat.
Untuk sementara waktu mereka akan tinggal di tiga hotel di dekat kota pesisir Durres, sekitar 38 kilometer dari Tirana.
Menteri Luar Negeri Albania Olta Xhacka, yang menyambut langsung kelompok itu di bandara, mengatakan, “Kami telah mempersiapkan semuanya, termasuk proses dokumentasi dan registrasi, pemeriksaan kesehatan, paket-paket sanitasi, makanan, transportasi dan tentu saja keamanan.”
Duta Besar Amerika Untuk Albania Yuri Kim, yang juga hadir di bandara, menyampaikan terima kasih kepada Albania.
Albania adalah salah satu dari negara pertama yang setuju untuk menampung warga Afghanistan yang berisiko, dan sebelumnya mengatakan akan menampung beberapa ratus orang, tetapi kemudian menambahkan hingga 4.000 orang. Selama seminggu terakhir ini ada penjadwalan dan penangguhan penerbangan dari Kabul karena kekacauan di bandara. [em/pp]