Organisasi-organisasi hak asasi manusia HAM di Spanyol dan Maroko telah menyerukan kedua negara itu untuk menyelidiki kematian sedikitnya 18 warga Afrika dan luka-luka yang dialami puluhan orang yang berusaha memanjat pagar perbatasan yang mengelilingi Melilla, kantong Spanyol di Afrika Utara.
Para pejabat Maroko mengatakan korban berjatuhan saat kerumunan massa berusaha memanjat pagar besi yang memisahkan Melilla dan Maroko. Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (24/6), Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan 76 warga sipil dan 140 petugas keamanan Maroko terluka.
Para pejabat setempat, yang dikutip oleh kantor berita resmi Maroko MAP, mengatakan jumlah korban tewas naik menjadi 18 orang, setelah beberapa migran tewas di rumah sakit. Asosiasi HAM Maroko melaporkan 27 orang tewas, tapi angkanya belum bisa segera dikonfirmasi.
MAP mengatakan dua anggota pasukan keamanan Maroko dan 33 migran yang terluka dalam insiden di perbatasan itu kemudian dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Nador dan Oujda.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Sabtu (25/6) mengecam apa yang digambarkannya sebagai "serangan kekerasan" dan "serangan terhadap integritas wilayah" Spanyol. [vm/ft]