Setidaknya dua kelompok bersenjata yang berbasis di Ukraina yang mengaku terdiri dari warga Rusia yang menentang Kremlin melakukan serangan melintasi perbatasan barat Rusia pada Selasa (12/3), menurut halaman media sosial mereka.
Legiun Kebebasan Rusia dan Batalion Siberia mengumumkan di halaman Telegram mereka bahwa kedunya telah menyerang Rusia dari Ukraina.
“Kami akan mengambil tanah kami dari rezim, sentimeter demi sentimeter,” kata Legiun Kebebasan Rusia dalam postingan Telegramnya.
Reuters tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.
Pejabat Rusia tidak dapat segera dihubungi untuk mengomentari klaim tersebut pada Selasa.
Para pejabat Rusia menganggap kelompok tersebut sebagai boneka militer Ukraina dan Badan Intelijen Pusat AS. Moskow melihat kelompok tersebut berupaya menimbulkan kekacauan di Rusia.
Andriy Yusov, juru bicara intelijen militer Ukraina, mengatakan kepada 24 Channel Ukraina bahwa kelompok tersebut melakukan operasi di wilayah Rusia secara independen dari Ukraina.
Yusov mengatakan kelompok ketiga, Korps Relawan Rusia, juga berpartisipasi dalam operasi tersebut.
Postingan dari legiun tersebut terlihat menyinggung pemilu Rusia yang akan diselenggarakan pada akhir pekan ini.
“Rakyat akan memilih siapa yang mereka inginkan, bukan siapa yang harus mereka pilih. Rakyat Rusia akan hidup bebas,” kata kelompok itu.
Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan lintas batas lainnya ke Rusia dari Ukraina. [ah/rs]
Forum