Menurut kelompok HAM Suriah yang berkantor di Inggris, insiden terakhir hari Selasa adalah salah satu hari paling fatal sepanjang pergolakan selama delapan bulan menentang Presiden Bashar al-Assad.
Kelompok Syrian Observatory for Human Rights hari Selasa mengatakan kepada VOA mereka memiliki dokumentasi pembunuhan 38 warga sipil dan 18 tentara yang dicurigai membangkang di propinsi Daraa hari Senin.
Kelompok itu juga melaporkan beberapa korban tewas di Hama hari Senin dan mengatakan banyak lagi yang tewas di Homs, termasuk beberapa yang mayatnya dibuang di jalan dengan bekas-bekas penyiksaan.
Kelompok HAM itu menambahkan bahwa Tentara Pembebasan Suriah, yang terdiri dari pembangkang militer, mengatakan pasukannya menewaskan sedikitnya 34 tentara pemerintah dalam bentrokan hari Senin.
Tidak ada pengukuhan independen mengenai jumlah korban ini karena Suriah melarang wartawan asing masuk kesana. Aktivis HAM Suriah mengatakan sekitar 200 orang lainnya tewas bulan ini dalam penumpasan oleh pemerintah atas pembangkang, banyak di antaranya di kota Homs.
Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon kembali mendesak presiden Suriah agar “berhenti membunuh rakyatnya sendiri.”
Dewan Keamanan PBB hari Selasa mengecam keras serangkaian serangan baru-baru ini atas kedutaan besar dan kantor asing di Suriah, dan meminta pemerintah agar melindungi kawasan-kawasan diplomatik. Kantor-kantor diplomatik Turki menjadi sasaran diseluruh negara itu, beserta kedutaan besar Yordanian, Arab Saudi dan Qatar.
Sebelumnya, Raja Abdullah dari Yordania meminta presiden Suriah hari Senin agar mengundurkan diri. Ia menjadi pemimpin Arab pertama yang menyerukan demikian.
Para pejabat Yordania mengatakan sekitar 100 pendukung setia Assad memprotes pernyataan Raja di luar Kedutaan Yordania di Damaskus, Senin malam. Menurut para pejabat, sebagian demonstran menerobos gerbang kedutaan dan merobek-robek bendera Yordania.
Yordania termasuk di antara 18 negara Arab yang hari Sabtu memutuskan menskors Suriah dari Liga Arab, sebagai tanggapan atas dilanjutkannya penindakan maut pemerintah Suriah terhadap pemberontak. Skors Liga Arab yang beranggota 22 negara itu akan berlaku hari Rabu, pada hari menteri-menteri luar negeri Arab dijadwalkan bertemu di Maroko untuk membahas situasi.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem mengritik keputusan Liga Arab, hari Senin, dan menyebutnya sebagai suatu langkah berbahaya, dan menuduh negara-negara Arab penentang Suriah bersekongkol dengan Amerika Serikat.