Adithya Salam, ustadz di Masjid al-Falah di di Pennsylvania, mengatakan bahwa Muslim Indonesia sudah sejak lama menjalin kerjasama dengan Universitas Pennsylvania dalam sebuah program yang disebut greenday.
“Kami bekerjasama dengan Universitas Pennsylvania. Mereka mengadakan green day. Jadi, hari penghijaun. Tujuannya untuk mengumpulkan semua baju bekas, sepatu bekas, alat elektronik termasuk telpon genggam bekas dan komputer bekas. Barang-barang itu bisa dimasukkan ke kardus-kardus,” ujar Adithya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa barang-barang bekas ini disalurkan oleh Universitas Pennsylvania untuk membantu orang-orang tak mampu di kota itu. Program dari Universitas Pennsylvania itu bernama back to their feet.
Adithya mengatakan, mereka menyalurkannya ke tempat penampungan gelandangan, di mana mereka punya program yang disebut back to their feet. Jadi, para tunawisma itu dibantu dengan adanya barang-barang tersebut.
Sementara di Los Angeles, Konsul Jenderal Hadi Martono mengatakan bahwa menunaikan ibadah puasa di Amerika merupakan pengalaman pertama baginya dan keluarganya.
Namun, menurutnya, kerjasama antara Muslim dan non-Muslim Indonesia di LA sangat baik seperti terlihat dalam kesediaan non-Muslim menyumbang makanan ringan, misalnya kolak untuk berbuka puasa.