Tautan-tautan Akses

Keamanan di Wamena Diperketat Setelah 9 Tewas dalam Kerusuhan


ILUSTRASI - Tentara dan polisi duduk di atas mobil saat berpatroli di Wamena, Papua, 9 Oktober 2019. (Foto: Antara/M.Risyal Hidayat via REUTERS)
ILUSTRASI - Tentara dan polisi duduk di atas mobil saat berpatroli di Wamena, Papua, 9 Oktober 2019. (Foto: Antara/M.Risyal Hidayat via REUTERS)

Pasukan keamanan memperketat keamanan di kota Wamena, Papua, setelah sembilan orang tewas dalam kerusuhan yang dipicu oleh rumor penculikan seorang anak, kata seorang pejabat, Jumat (24/2).

Lebih dari 200 personel keamanan, termasuk polisi dan militer, dikerahkan untuk mengamankan situasi setelah 14 orang juga terluka dalam kerusuhan Kamis itu, kata polisi.

Situasi tetap tegang, tetapi tidak ada kekerasan lebih lanjut, kata Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo yang menjabat sebagai Kabid Humas Polda Papua, melalui telepon kepada Reuters.

Kerusuhan dimulai setelah penduduk setempat, yang marah dengan desas-desus tentang penculikan anak, mulai melempar batu ke kantor polisi Wamena di mana seorang pria yang dituduh menculik seorang anak berusia enam tahun ditahan, katanya.

Polisi telah memanggil orang tua anak itu untuk mengklarifikasi bahwa anak tersebut dalam keadaan aman. Namun, kata Ignatius, polisi gagal membendung kemarahan masyarakat, dan warga yang marah membakar sejumlah bangunan di daerah itu.

Prajurit TNI bersiap naik helikopter dari Wamena di Provinsi Papua, 5 Desember 2018 untuk mengambil jenazah pekerja bangunan yang tewas di Nduga. (ANYONG / AFP)
Prajurit TNI bersiap naik helikopter dari Wamena di Provinsi Papua, 5 Desember 2018 untuk mengambil jenazah pekerja bangunan yang tewas di Nduga. (ANYONG / AFP)

Pasukan keamanan menanggapi dengan melepaskan tembakan, sehingga menewaskan sembilan orang dan melukai 14 lainnya, kata Ignatius.

Ketegangan memuncak di Papua, yang merupakan salah satu wilayah termiskin dan terbelakang di Indonesia, setelah sebuah kelompok pemberontak separatis menculik seorang pilot Selandia Baru.

Militer mengatakan siap untuk melakukan "operasi penegakan hukum" sebagai upaya terakhir untuk membebaskan pilot itu jika negosiasi gagal untuk membebaskannya.

Kelompok-kelompok separatis telah mengobarkan pemberontakan tingkat rendah untuk meraih kemerdekaan sejak wilayah kaya sumber daya alam itu, yang pernah diperintah oleh Belanda, berada di bawah kendali Indonesia menyusul referendum kontroversial yang didukung PBB pada tahun 1969. [ab/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG