Polisi Kazakhstan menangkap puluhan orang pada hari Rabu (1/5) dalam protes publik yang jarang terjadi menentang pemilihan yang akan datang. Para demonstran berjalan di jalan-jalan di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, dan di ibu kota yang baru berganti nama, Nur-Sultan.
Para pengunjuk rasa menentang apa yang mereka pandang sebagai kurangnya pilihan dalam pemilihan Juni mendatang untuk menggantikan Presiden Nursultan Nazarbayev yang sudah lama berkuasa, dan yang tiba-tiba mengundurkan diri pada bulan Maret.
Rombongan demonstran yang berjalan kaki itu menyerukan pemboikotan pemilu. Mereka mengatakan calon partai yang berkuasa, mantan ketua Senat dan sekutu Nazarbayev, Kassym-Jomart Tokayev, hanya berarti pemerintahan otoriter akan berlangsung lebih lama.
Nazarbayev yang mundur bulan Maret lalu, telah memimpin Kazakhstan sejak tahun 1984, ketika negara di Asia tengah itu merupakan bagian dari Uni Soviet. (lt)