Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan jumlah kasus virus corona yang menembus angka 100.000 per hari ini, menandakan bahwa Indonesia masih dilanda sebuah krisis di bidang kesehatan.
“Pada hari ini kasus mencapai 100.303, hari ini adalah Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti, yaitu 100.000, dan ini mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia masih dalam kondisi krisis. Untuk itu, kita perlu tetap waspada," ungkap Wiku dalam Telekonferensi Pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/7).
Lebih jauh Wiku menjelaskan berdasarkan jumlah orang yang terinfeksi per satu juta penduduk, Indonesia berada di posisi ke-142 dari 215 negara, sementara untuk kawasan Asia, berada di urutan ke-28 dari 49 negara.
Zona Merah Bertambah 18 Dalam Satu Pekan
Dalam kesempatan ini, Wiku mengatakan zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi Covid-19 bertambah.
Pada 19 Juli lalu, pihaknya mencatat ada 35 kabupaten/kota berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularan, sementara pada 26 Juli, jumlahnya bertambah menjadi 53.
Zona orange juga mengalami kenaikan dari yang semula 169 kabupaten/kota menjadi 185 kabupaten kota. “Ini bukan kabar yang menggembirakan, perlu jadi perhatian kita bersama," imbuhnya.
Klaster Penyumbang Terbanyak Covid-19
Wiku memaparkan ada beberapa klaster yang menjadi penyumbang kasus positif corona terbanyak di Indonesia. Klaster tersebut adalah tempat yang menyelenggarakan kerumunan banyak seperti pasar, tempat pelelangan ikan, pesantren, dan fasilitas kesehatan.
Menurutnya, diperlukan kerja sama antara satgas di daerah dan operator daripada fasilitas-fasilitas tersebut untuk betul-betul memantau dan mengevaluasi. Apabila memang ada peningkatan kasus, berarti protokol kesehatan yang dijalankan belum maksimal.
“Perubahan perilaku sangat utama untuk itu pastikan saudara-saudara sekalian memakai masker dan tidak boleh lengah menjalankan protokol kesehatan. Kami paham memakai masker mungkin tidak nyaman tapi sangat penting untuk perbaikan kita bersama. Demikian juga beberapa masyarakat menggunakan face shield, tidak cukup bila tidak menggunakan masker, kami ingin memastikan saudara-saudara saling gotong royong mengingatkan agar terhindar dari Covid, melihat dari kondisi yang ada menunjukkan krisis belum berlalu,” jelasnya.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan kembali perusahaan-perusahaan yang membuka kembali kantor-kantor mereka. Ia mengimbau agar kapasitas perkantoran diisi 50 persen saja.
“Kita ingatkan agar seluruh perkantoran menaati pembagian kerja dua shift yaitu pagi pukul 07.00-07.30 WIB dan kembali pada pukul 15.00-15.30 WIB. Shift kedua pada pukul 10.00-10.30 WIB dan kembali pukul 18.00-18.30 WIB. Kalau ini dipatuhi berarti jumlah karyawan atau pegawai di kantor setengah dari jumlah yang ada,” paparnya.
Ia juga meminta kepada seluruh pimpinan baik pihak pemerintah dan swasta agar mengizinkan karyawan yang rentan atau memiliki penyakit bawaan untuk tetap bekerja dari rumah.
“Yang rentan tidak dulu diberi kewajiban ke kantor termasuk lansia dan (yang punya) komorbid, seperti hepatitis, jantung, ginjal, penyakit pernafasan lain, karena 85 persen kematian karena komorbid,” imbuhnya.
Kasus Corona di Indonesia Tembus 100.000
Kasus Covid-19 masih terus bertambah sampai detik ini. Berdasarkan data dari yang dilansir dari www.covid19.go.id Senin (27/7) dilaporkan Indonesia kini memiliki 100.303 kasus Covid-19, setelah ada penambahan 1.525 kasus baru hari ini.
Selain itu, dilaporkan ada 1.518 pasien yang sudah diperbolehkan pulang hari ini, sehingga total pasien yang telah pulih mencapai 58.173. Jumlah kematian masih terus meningkat. Sebanyak 57 orang meninggal dunia, sehingga jumlah total penderita yang meninggal pun menjadi 4.838 .Sementara itu jumlah suspek yang sedang dipantau kini mencapai 54.910. [gi/ab]