Tautan-tautan Akses

Karena Amerika Serikat Tarik Dukungan, Sumber Pendanaan Badan-badan PBB akan Susut Secara Signifikan


FILE - UNICEF mengatakan anak-anak di Rafah, Gaza hanya memiliki akses ke 10 persen air bersih yang mereka butuhkan untuk tetap sehat, 2 Maret 2024.
FILE - UNICEF mengatakan anak-anak di Rafah, Gaza hanya memiliki akses ke 10 persen air bersih yang mereka butuhkan untuk tetap sehat, 2 Maret 2024.

Menyusul pengumuman Presiden Donald Trump bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Amerika diperkirakan akan mengurangi pendanaan untuk badan-badan PBB lainnya. Sebagaimana dilaporkan oleh Kepala Biro VOA untuk Gedung Putih Patsy Widakuswara, kemungkinan besar negara-negara kaya lainnya tidak dapat mengisi kesenjangan tersebut.

WASHINGTON, D.C. - Masa-masa sulit akan dihadapi PBB, karena Amerika Serikat menarik diri dari komitmen-komitmen internasionalnya, termasuk keanggotaannya di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic, mengatakan, “Jumlahnya mencapai 18 persen dari anggaran pada tahun 2023. Dan seperti yang saya katakan, Amerika Serikat adalah donor tunggal terbesar.”

Pada hari Senin, hari pertamanya menjabat, Presiden Donald Trump menandatangani berbagai instruksi presiden (inpres), termasuk instruksi untuk keluar dari Perjanjian Paris PBB, sebuah perjanjian iklim internasional.

Alasan di balik keputusan itu, kata Trump, “Amerika Serikat tidak akan menyabotase industri-industrinyanya sendiri sementara China melakukan polusi tanpa mendapat hukuman.”

Amerika Serikat adalah produsen bahan bakar fosil terbesar di dunia. Bahan bakar fosil diketahui menyebabkan pemanasan global. Negara tersebut juga merupakan kontributor keuangan terbesar bagi PBB.

Dalam sidang konfirmasi Senat hari Selasa, calon duta besar pilihan Trump untuk PBB, Elise Stefanik, mengatakan bahwa badan anak-anak UNICEF dan Program Pangan Dunia (WFP) adalah badan-badan PBB yang efektif. Namun pendanaan untuk badan-badan PBB lain akan dipotong, termasuk UNRWA, badan yang membantu pengungsi Palestina.

“Dana pajak kita tidak boleh terlibat dalam mendukung entitas yang bertentangan dengan kepentingan Amerika, antisemit, atau terlibat dalam penipuan, korupsi, atau terorisme,” kata Stefanik.

Anggota DPR Elise Stefanik, R-N.Y., calon Duta Besar PBB untuk Amerika Serikat yang diajukan Presiden Donald Trump, memberikan kesaksian dalam sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, D.C., 21 Januari 2025. (Rod Lamkey, Jr./AP)
Anggota DPR Elise Stefanik, R-N.Y., calon Duta Besar PBB untuk Amerika Serikat yang diajukan Presiden Donald Trump, memberikan kesaksian dalam sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, D.C., 21 Januari 2025. (Rod Lamkey, Jr./AP)

Ketika Trump mengurangi pendanaan untuk banyak badan PBB pada tahun 2017 selama masa jabatan pertamanya, negara-negara Uni Eropa meningkatkan kontribusi finansial mereka untuk menutupinya.

Namun kini mereka fokus pada belanja pertahanan untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia, sebagian karena skeptisisme Trump terhadap bantuan untuk Kiev.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, “Sekarang setelah pemerintahan baru di Amerika Serikat mulai menjabat, sangatlah penting bagi masyarakat Eropa, bagi kedua negara kita, Perancis dan Jerman, untuk memainkan peran penuh dalam mengkonsolidasikan Eropa yang bersatu, kuat dan berdaulat.”

Karena Amerika Serikat Tarik Dukungan, Sumber Pendanaan Badan-badan PBB akan Susut Secara Signifikan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:52 0:00

Sementara itu, China kemungkinan tidak akan memperbesar pendanaannya untuk PBB, menurut Richard Gowan, direktur Kelompok Krisis Internasional PBB, kepada VOA. “Para pejabat China juga realistis bahwa negara mereka sedang menghadapi tantangan ekonomi, dan mereka tidak punya banyak uang cadangan untuk dibelanjakan. Jadi, saya khawatir tidak ada pemberi dana alternatif yang bisa dijadikan sumber dana bagi PBB,” katanya.

Ini adalah kedua kalinya Trump menarik Amerika Serikat keluar dari Perjanjian Paris tahun 2015 yang bertujuan untuk mempertahankan pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius dibandingkan tingkat pra-industri dengan mengurangi emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global. Pengganti Trump pada tahun 2021, presiden Joe Biden, memerintahkan Amerika Serikat bergabung kembali dengan perjanjian Paris pada hari pertamanya menjabat.

Para analis mengatakan perubahan posisi Amerika Serikat mungkin membuat negara-negara lain kurang serius dalam memenuhi komitmen iklim mereka.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlihat di layar besar saat menyampaikan pidato di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, 23 Januari 2025. (Fabrice COFFRINI/AFP)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlihat di layar besar saat menyampaikan pidato di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, 23 Januari 2025. (Fabrice COFFRINI/AFP)

Sheila Olmstead, dosen Universitas Cornell yang mengkaji dimensi ekonomi dari kebijakan lingkungan, mengatakan, “Jika pengurangan emisi yang dilakukan China lebih sedikit, atau pengurangan emisi yang dilakukan negara-negara lain lebih sedikit, atau mereka tidak mengurangi emisi, sebagain karena mencontoh Amerika Serikat, maka akan tercipta kerusakan yang berdampak pada perekonomian Amerika Serikat. Kerusakannya bersifat global.”

Aktivis-aktivis iklim memrotes keputusan Trump tersebut. Setelah penarikan diri tersebut mulai berlaku tahun depan, Amerika Serikat bergabung dengan Iran, Libya, dan Yaman sebagai negara-negara PBB yang tidak menjadi bagian dari perjanjian iklim. [ab/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG